Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium. ????Satreskrim Polres Ponorogo bergerak cepat menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Ponorogo (Beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo bergerak cepat menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. Petugas kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari para saksi serta mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga mengalami gejala keracunan, seperti mual, diare dan lemas.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini. Sampel makanan, termasuk sate kambing dan kuah gule yang disajikan dalam acara kenduri dzikir fida, telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungannya.
“Kami menunggu hasil uji laboratorium. Dari situ, baru bisa dipastikan, apakah makana tersebut menjadi penyebab keracunan atau karena faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi para korban,” kata Rudi, Sabtu (01/02/2025).
Selain mengamankan sampel makanan, polisi juga akan memeriksa pemilik katering yang menyiapkan hidangan dalam acara tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui proses pengolahan makanan serta kemungkinan adanya unsur kelalaian.
“Kami akan menggali informasi dari berbagai pihak, termasuk pemilik catering, warga yang mengalami keracunan dan tenaga medis yang menangani para korban,” katanya.
Untuk diketahui sebelumnya, puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di salah satu rumah warga. Mereka merasakan mual, muntah, dan diare usai menyantap hidangan sate gulai yang disajikan dalam acara tersebut.
Dari 90 orang yang hadir, sebanyak 46 warga dilaporkan mengalami gejala serupa. Bahkan, satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.
Petugas Puskesmas Bondrang, Heru Kusmananto menyebutkan bahwa dua warga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat kondisi yang memburuk. Di mana salah satunya akhirnya meninggal dunia. Namun, Heru belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Miskun Dayun sudah dalam keadaan lemah.
“Keluhannya diare dan lemas. Korban sempat mendapat penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal dunia,” jelasnya. (end/ian)