Pordasi yakin berlakunya EFDZ mampu dorong pertumbuhan ekonomi
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Aryo Djojohadikusumo yakin dengan ...
Olahraga berkuda tidak hanya memiliki nilai prestasi, tetapi budaya dan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Aryo Djojohadikusumo yakin dengan berlakunya program zona bebas penyakit kuda atau equine disease free zone (EDFZ) mampu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya peternak kuda lokal.
PP Pordasi dan Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerjasama untuk menerapkan zona EDFZ dengan target terdekat di wilayah Jabodetabek dan Bali.
"Olahraga berkuda tidak hanya memiliki nilai prestasi, tetapi budaya dan ekonomi. Dengan sinergi ini, saya optimistis kami dapat meningkatkan kualitas ekosistem berkuda di Indonesia sekaligus membuka peluang baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Ketua Umum PP Pordasi Aryo Djojohadikusumo dalam keterangan resmi, Rabu.
Baca juga:
Saat ini jumlah populasi kuda di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), populasi kuda di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 382.014 ekor pada tahun 2021 menjadi 367.302 ekor pada tahun 2022.
Dari 38 provinsi, hampir semuanya mencatat penurunan populasi, kecuali di provinsi Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku.
Padahal di tahun 2010, populasi kuda di Indonesia tercatat mencapai 418.618 ekor. Jumlah populasi ini sempat mengalami peningkatan menjadi 437.383 ekor di tahun 2012, namun kemudian terus menurun hingga kurun waktu 12 tahun terakhir.
Menteri Peternakan Andi Amran Sulaiman berharap lewat kerja sama dengan PP Pordasi dapat memberikan manfaat nyata bagi semua pihak, khususnya komunitas peternak dan pelaku olahraga berkuda.
Baca juga:
Selain meneken kebijakan zona EDFZ, kerjasama antara PP Pordasi dan Kementan juga akan mencanangkan empat program untuk peningkatan populasi kuda di Indonesia.
Pertama, pengembangan rumpun kuda lokal melalui pelestarian dan peningkatan kualitas genetik kuda asli Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan identitas kuda lokal dan mendukung keberlanjutan peternak kuda lokal.
Kedua, pengembangan sistem peternakan kuda modern dan berkelanjutan yang dicanangkan untuk meningkatkan produktivitas dan menambah daya saing peternakan Indonesia.
Ketiga, pembinaan asosiasi peternak kuda untuk meningkatkan daya saing di kancah nasional hingga global, Terakhir, menambah pertukaran data dan mengembangkan paspor kuda yang bertujuan untuk registrasi dan kartu identitas yang mampu meningkatkan nilai jual kuda.
Baca juga:
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025