Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri sampai 23 November 2024, Sorotan Pengamat dan Update Lawatan

Presiden Prabowo Subianto akan melaksanakan kunjungan luar negeri hingga 23 November 2024 mendatang.

Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri sampai 23 November 2024, Sorotan Pengamat dan Update Lawatan

TRIBUNNEWS.COM - Presiden akan melaksanakan kunjungan luar negeri hingga 23 November 2024 mendatang.

Diketahui, Prabowo berangkat melakukan kunjungan kenegaraan mulai Jumat (8/11/2024).

Selama dua pekan Prabowo berkunjung ke sejumlah negara, termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat.

Saat di Tiongkok, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden di Great Hall of the People, Beijing.

Xi menyambut Prabowo dengan hangat, menyampaikan penghargaan atas kunjungan pertama Prabowo ke Tiongkok sebagai presiden.

“Tak lama setelah pelantikan resmi Anda, Anda pertama kali melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok. Hal ini mencerminkan pentingnya Anda mementingkan hubungan Tiongkok-Indonesia,” ujar Xi dalam pertemuan tersebut.

Kunjungan ini menghasilkan komitmen investasi dari Tiongkok senilai USD 10,7 miliar (sekitar Rp157 triliun) yang ditujukan untuk berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan dan energi.

Setelah kunjungannya di Tiongkok, Presiden Prabowo melanjutkan lawatan ke Amerika Serikat.


Prabowo bertemu Presiden di Gedung Putih, Washington DC.

Pertemuan ini membahas penguatan hubungan bilateral serta isu global seperti situasi di Gaza dan Laut China Selatan.

Biden menyatakan kebanggaannya atas kemitraan yang kuat antara kedua negara.

"Selama 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia dan AS, kita telah membangun kemitraan yang terkuat yang pernah ada,” ujar Biden dalam pernyataan resminya.

Baca juga:

Kata Pengamat

Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai kunjungan Prabowo ke luar negeri, terutama ke Tiongkok dan Amerika Serikat memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Ujang, langkah-langkah diplomasi yang ditempuh Prabowo tidak hanya menunjukkan hubungan yang kuat dengan berbagai negara, tetapi juga membuktikan kapasitas kepemimpinannya di mata dunia.