Proyek Multiyears Akan Molor karena Anggaran Kementerian PU Dipangkas Rp 81,38 Triliun
Kementerian PU memiliki alokasi anggaran senilai Rp 110,95 triliun dengan efisiensi anggaran Rp 81,38 triliun dan sisa pagu anggaran Rp 29,57 triliun.
![Proyek Multiyears Akan Molor karena Anggaran Kementerian PU Dipangkas Rp 81,38 Triliun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Menteri-Pekerjaan-Umum-PU-Dody-Hanggodo-di-Komisi-V-DPR.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) menyatakan, atau multi years contract (MYC) berpotensi akan molor imbas adanya sebesar Rp 81,38 triliun.
Kementerian PU memiliki alokasi anggaran senilai Rp 110,95 triliun dengan efisiensi anggaran Rp 81,38 triliun dan sisa pagu anggaran Rp 29,57 triliun.
Namun, Dody memastikan bahwa tidak berhenti. Namun pembangunannya akan jauh lebih lama dari yang ditargetkan.
"Semua multiyears kontrak sementara waktu kita molor kan, diperpanjang, bukan dihentikan. Diperpanjang direlaksasi," kata Dody dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (12/2/2025).
Dody mengatakan, beberapa proyek yang sedang berjalan dipastikan tetap lanjut misalnya Bendungan Cibeet, Cariu Jonggol Bogor dan Bendungan Cijurey Jonggol.
"Iya, insya Allah tetap lanjut," ungkapnya.
Sebelumnya, saat rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025), efisiensi ini mengakibatkan sejumlah pembangunan infrastruktur terkena dampaknya.
Di bidang sumber daya air terkena efisiensi sebesar Rp 27,72 triliun.
Efisiensi di bidang sumber daya air antara lain untuk pembangunan bendungan, jaringan irigasi, prasarana air baku, pengendali banjir, pengaman pantai, serta pengendali lahar dan sedimen.
Berikutnya, di bidang bina marga, efisiensi anggaran sebesar Rp 24,38 triliun.
Di antaranya dikenakan untuk pembangunan jalan, peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan jalan, pembangunan dan duplikasi jembatan, pembangunan flyover atau underpass dan terowongan, pembangunan jalan bebas hambatan, serta preservasi rutin jalan raya.
Baca juga:
Untuk bidang cipta karya, telah dilakukan efisiensi sebesar Rp 7,75 triliun.
Di bidang cipta karya, pembangunan infrastruktur yang terkena efisiensi seperti pembangunan, peningkatan, dan perluasan spam. Lalu, sistem pengelolaan air lembah dan persampahan juga terdampak.
Pengembangan kawasan dan penataan kawasan pariwisata turut terkena.
Baca juga:
Pembangunan gedung dan penataan bangunan serta lingkungan juga ikut terkena dampak.
Di bidang prasarana strategis terkena pemangkasan sebesar Rp 20,69 triliun. Beberapa pembangunan yang terkena seperti sekolah, madrasah, perguruan tinggi, rehabilitasi renovasi permukiman, prasarana olahraga, dan prasarana lainnya.