PT Bukit Asam Bakal Konversi Batu Bara ke Bahan Baku Baterai

PT Bukit Asam menyatakan proyek uji coba sebagai upaya menjadikan batu bara sebagai bahan baku penting untuk industri kendaraan listrik.

PT Bukit Asam Bakal Konversi Batu Bara ke Bahan Baku Baterai

TEMPO.CO, Jakarta - PT Tbk (PTBA) meluncurkan pilot project alias proyek uji coba konversi menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet yang digunakan dalam pembuatan baterai Lithium-ion (Li-ion). Hal itu diklaim sejalan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah dan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Rafli Yandra mengatakan, proyek uji coba sebagai upaya menjadikan batu bara sebagai bahan baku penting untuk industri . "Pengembangan Artificial Graphite dan Anode Sheet dapat menjadi terobosan penting dalam hilirisasi batu bara. Selain itu juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri," katanya dalam keterangan resmi dikutip Rabu, 22 Januari 2025. 

Peluncuran perdana pilot project Artificial Graphite dan Anode Sheet pada dasarnya telah dilakukan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024 lalu. PTBA juga menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pilot project tersebut. 

Artificial Graphite adalah komponen utama dalam pembuatan anoda, yang berperan sebagai elektroda dalam baterai, sedangkan Anode Sheet adalah bagian vital dalam proses oksidasi untuk menghasilkan energi listrik. “Pengembangan produk seperti Artificial Graphite dan Anode Sheet adalah terobosan yang dapat mendorong kemajuan industri kendaraan listrik,” ujarnya. 

PTBA juga mengembangkan produk hilir batu bara lainnya, yaitu asam humat, dalam kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Asam humat, yang berfungsi sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, telah memasuki tahap prototipe pada 12 Desember 2024 di IUP Peranap, Indragiri Hulu, Riau, dan akan dilanjutkan dengan tahap pengembangan lebih lanjut.

"Produk hilirisasi seperti asam humat ini juga mendukung program Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan," ujar Rafli.

Pada sektor Energi Baru dan Terbarukan, PTBA memanfaatkan lahan bekas tambang untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), terdapat di Ombilin (Sumatera Barat) dan Tanjung Enim (Sumatera Selatan) yang memiliki potensi PLTS sebesar 200 Megawatt-peak (MWp). Selain itu ada PLTS yang telah dibangun, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta sejak Oktober 2020, serta di jalan tol Bali-Mandara dan dengan PT Semen Baturaja Tbk.

“Dengan berbagai terobosan ini, PTBA berkomitmen untuk terus mendukung hilirisasi batu bara dan pengembangan EBT demi ketahanan energi nasional, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.