Respons Sekolah dan Orang Tua Siswa Soal Larangan Study Tour
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah sekolah dan orang tua siswa turut merespons terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi yang melarang kegiatan study tour dan menjual lembar kerja siswa (LKS). Mereka...
![Respons Sekolah dan Orang Tua Siswa Soal Larangan Study Tour](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/072290100-1697105235-830-556.jpg)
Pengunjung mengamati koleksi Museum Sri Baduga, di Kota Bandung. Saat musim study tour, Musium Sri Baduga selalu ramai pengunjung
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah sekolah dan turut merespons terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih yang melarang kegiatan study tour dan menjual lembar kerja siswa (LKS). Mereka mengaku beberapa diantaranya sudah melakukan kebijakan tersebut.
Salah seorang orang tua siswa Aceng (45 tahun) mendukung kebijakan tersebut sebab bakal meringankan beban keuangan orang tua. Pria yang berprofesi sebagai petugas keamanan ini mengaku sempat mengeluarkan uang untuk study tour anaknya di salah satu SMA di Cimahi sebesar Rp 1,5 juta yang dirasa berat. “Kalau study tour ditiadakan, ya meringankan saya," ujar Aceng, Kamis (13/2/2025).
Dengan pendapatannya yang kecil, Aceng mengatakan kebijakan study tour sangat memberatkan. Ia pun berharap bisa segera direalisasikan.
Sementara itu kesiswaan SMAN Situraja Sumedang Enjang mengungkapkan sekolah sudah mengeluarkan kebijakan tidak melaksanakan study tour sejak lama. Sebab kegiatan tersebut terbilang memberatkan orang tua siswa. “Kami setuju kalau study tour itu ditiadakan karena memang memberatkan," kata dia.
Namun, kata dia, siswa sering berinisiatif mengadakan piknik dan biasa dibahas terlebih dahulu di tingkat orang tua dan guru. Mereka yang akan ikut dipersilahkan dan yang tidak akan ikut tidak apa-apa. "Jadi ke anak sudah dikasih pedoman jangan melibatkan kami untuk ikut piknik dengan kami," kata dia.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi melarang study tour dan menjual LKS. Hal itu disampaikannya di media sosial miliknya.