Rupiah Menguat Karena Trump Minta Suku Bunga AS Segera Turun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah karena permintaan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan suku bunga di AS. Nilai...

Rupiah Menguat Karena Trump Minta Suku Bunga AS Segera Turun

Petugas menunjukan uang dollar AS di Money Changer, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Rupiah menguat 61 poin atau 0,37 persen menjadi Rp 16.223 per dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah karena permintaan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan suku bunga di AS. Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan pada Jumat (24/1/2025) pagi di Jakarta menguat 61 poin atau 0,37 persen menjadi Rp 16.223 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.284 per dolar AS.

"Dolar AS tertekan oleh permintaan Trump agar suku bunga di AS segera diturunkan," ungkapnya, Jumat.

Permintaan Presiden AS tersebut karena kebijakan pro ekonomi Trump membutuhkan dukungan suku bunga yang rendah. Dalam hal ini, Lukman menyampaikan bahwa permintaan menurunkan suku bunga bukan wewenang Trump, tetapi bisa menjadi pertimbangan Federal Reserve (The Fed) ke depannya.

“Klaim pengangguran tinggi bisa juga disebabkan oleh kebakaran di LA (Los Angeles) beberapa waktu lalu,” kata Lukman

Melihat sentimen dalam negeri, revisi kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) disebut tetap akan mendukung dalam jangka panjang

Berdasarkan berbagai faktor tersebut, dia memperkirakan kurs rupiah berkisar Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS.

Sementara itu, IHSG dibuka menguat 21,32 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.253,96 pada akhir pekan. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,72 poin atau 0,56 persen ke posisi 848,31.

"Melihat pergerakan kemarin, kami memproyeksikan hari ini IHSG menguat," ujar Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas Kevin Juido di Jakarta.

 

Loading...

sumber : Antara