Beijing akan tetap dukung WHO meski Amerika Serikat tarik diri
Pemerintah China menegaskan tetap mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meski Amerika Serikat di bawah ...
Beijing (ANTARA) - Pemerintah China menegaskan tetap mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meski Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump menarik diri dari lembaga internasional tersebut.
"China akan, seperti biasa, mendukung WHO dalam memenuhi tugasnya, mempererat kerja sama internasional dalam kesehatan masyarakat, memajukan tata kelola kesehatan masyarakat global dan mempromosikan pembangunan komunitas kesehatan global untuk semua," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Selasa.
Pada Senin (20/1), Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Donald Trump menyebut WHO sebagai penipu. "Semua orang menipu Amerika Serikat dan itu sudah cukup. Hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Trump.
"Sebagai organisasi internasional yang berwenang dan profesional dalam kesehatan masyarakat global, WHO memainkan peran utama dalam mengoordinasikan tata kelola kesehatan masyarakat global," jelas Guo Jiakun.
Peran WHO, kata Guo Jiakun, seharusnya diperkuat, bukan diperlemah.
Dalam pernyataannya, Trump mengatakan bahwa AS membayar 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,15 triliun) kepada badan PBB tersebut.
"Rasanya agak tidak adil bagi saya, meskipun itu bukan alasannya, tetapi saya memutuskan untuk keluar... China membayar 39 juta dolar AS (sekitar Rp6356 miliar) dan kami membayar 500 juta dolar AS, padahal China adalah negara yang lebih besar," ujar Trump.
Trump juga mengatakanW WHO menangani pandemi COVID-19 dengan buruk sehingga organisasi itu perlu melakukan reformasi yang mendesak.
Kritik atas WHO telah lama disampaikan Trump, terutama sejak 2020, yaitu saat Trump menuduh organisasi tersebut gagal dalam menangani pandemi dan mengancam akan menghentikan pendanaan AS.
Penarikan diri AS dari WHO akan menghambat akses Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS atas data kesehatan global yang vital.
Misalnya saat China mengidentifikasi urutan genetik virus corona baru pada 2020, informasi tersebut dibagikan melalui WHO kepada negara-negara lain. Tanpa akses tersebut, kemampuan AS dalam merespons ancaman kesehatan global di masa depan dapat terhambat.
WHO sendiri didirikan pada 1948 dengan bantuan dari AS, memiliki misi untuk menghadapi tantangan kesehatan terbesar di dunia dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Dengan anggaran tahunan sekitar 6,8 miliar dolar AS, kontribusi AS menjadi komponen besar dan penting dalam operasional WHO.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025