Bus Listrik DIY Bisa Dukung Mobilitas Wisatawan di Libur Panjang Akhir Januari
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Operasional bus listrik untuk melayani penumpang sudah mulai diujicobakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sejak 20 Januari 2024. Uji coba dilakukan selama satu tahun, dan penumpang tidak dipungut...
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Operasional untuk melayani penumpang sudah mulai diujicobakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sejak 20 Januari 2024. Uji coba dilakukan selama satu tahun, dan penumpang tidak dipungut biaya.
Bus listrik dioperasikan dengan rute Bandara Adisutjipto menuju Jalan Malioboro. Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, bus listrik ini dapat digunakan untuk memfasilitasi wisatawan selama masa libur akhir Januari 2025 ini.
Sebab, selama libur panjang Isra Miraj dan Imlek di akhir Januari ini diperkirakan akan kembali terjadi lonjakan wisatawan di DIY. Terlebih, rutenya juga melewati kawasan Malioboro, yang merupakan jantung Kota Yogyakarta.
“Ya (bisa digunakan untuk mendukung mobilitas wisatawan di Yogya),” kata Ketua DPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono kepada Republika, Selasa (21/1/2025).
Meski begitu, menurut Deddy hadirnya bus listrik ini masih kurang maksimal untuk mendukung mobilitas wisatawan di Yogyakarta. Hal ini mengingat jumlah bus tersebut yang masih terbatas.
“Tapi kurang maksimal karena baru terbatas jumlahnya,” ucap Deddy.
Saat ini, Pemda DIY baru memiliki dua unit bus listrik. Diharapkan, pengadaan bus listrik ini bisa lebih diperbanyak ke depannya, mengingat DIY masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit di indonesia.
Seperti diketahui, uji coba bus listrik di DIY sendiri sudah dilakukan sejak akhir 2024 lalu. Meski, di awal uji cobanya dilakukan dengan tanpa penumpang.
Uji coba dengan penumpang baru dilakukan di Januari 2025 ini. Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan, uji coba bus listrik dilakukan sebagai langkah awal menuju penggunaan transportasi berbasis low emission (emisi rendah) di kawasan Sumbu Filosofi, Kota Yogyakarta, DIY.
Beny juga menyebut, bus listrik ini akan menjadi bagian dari upaya untuk menurunkan polusi udara di kawasan Sumbu Filosofi yang juga ditetapkan sebagai warisan dunia.
“Ini adalah energi terbarukan dengan listrik yang perlu diuji coba. Selain bus, pengadaan charger juga harus dipastikan ada,” kata Beny beberapa waktu lalu.
Dikatakan, jika evaluasi uji coba bus tersebut berjalan dengan baik dan hasilnya memuaskan, maka bus listrik akan digunakan secara bertahap. Selain itu, penggunaan energi listrik diharapkan dapat mendorong perubahan menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan.
“Evaluasi ini sangat penting karena kita akan melihat semua aspek, termasuk seberapa efektif bus listrik ini dalam operasionalnya,” ucap Beny.