Soal Sekolah Gagal Input Data SNBP, P2G: Langgar Hak Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyayangkan 373 sekolah tingkat SMA dan MA yang lalai mengisi data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) bukan peristiwa pertama....

Soal Sekolah Gagal Input Data SNBP, P2G: Langgar Hak Anak

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo (kanan) didampingi Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim menberikan keterangan catatan akhir tahun pedididkan 2017 di Gedung LBH Jakarta, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyayangkan 373 sekolah tingkat SMA dan MA yang lalai mengisi data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) bukan peristiwa pertama. Kelalaian tersebut membuat siswa tidak dapat mendaftar kuliah lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

"Ini menjadi pertanyaan bagaimana 373 sekolah ini jumlahnya lumayan besar untuk ikut SNBP, jelas merugikan hak anak dan melanggar hak anak," kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim kepada Republika, Jumat (7/2/2025).

Satriwan merasa wajar kalau atas sekolah mereka yang tidak menginput data tepat waktu. Sebab mereka sudah berjuang untuk mendapat nilai yang maksimal selama sekolah.

"Wajar gejolak ini terjadi, wajar anak-anak bereaksi dengan protes ke pihak guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah karena usaha mereka berujung kekecewaan," ujar Satriwan.

Satriwan menyentil bahwa sekolah yang telat input data tepat waktu seakan mengubur mimpi para siswa. Padahal mereka telah belajar maksimal di jenjang SMA/MA agar dapat duduk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Karena anak-anak ini punya mimpi dan harapan untuk ikut SNBP dapat peluang berkuliah di PTN lewat jalur prestasi raport yang sudah diperjuangkan," ujar Satriwan.

Satriwan juga mengkhawatir kejadian ini membuat para siswa stress. Sehingga Satriwan mendorong pihak sekolah dan pemerintah mengevaluasi kejadian ini agar tidak berulang.

"Jangan smpai berulang biar anak tidak stress ketika peluangnya hilang untuk ikut tes SNBP. Karena jalur undangan ke PTN itu ibarat hadiah dari keras keras mereka belajar," ujar Satriwan.

Mulanya data PDSS dilengkapi terakhir pada 31 Januari 2025. Tapi ada sekolah yang lalai melengkapi data PDSS seperti SMK Negeri 2 Solo dan SMA 1 Mempawah hingga memicu protes dari siswa. Akhirnya, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memberi waktu tambahan bagi 373 sekolah itu paling lambat pada 5 Februari 2025 pukul 15.00 WIB.

sumber : Antara