Sosok Basri, Niat Cari Rezeki di Malaysia Pulang Tak Bernyawa, Keluarga 4 Bulan Kehilangan Kontak
Azra'i mengatakan keluarga sempat kehilangan kontak sekitar 4 bulanan sebelum Basri tewas ditembak aparat Malaysia.
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Jenazah , korban aparat di Perairan Tanjung Rhu, Selangor tiba di Kota Pekanbaru, , Rabu (29/1/2025) sore.
Jenazah tiba di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, sekitar pukul 15.45 WIB.
Baca juga:
Basri bersama empat rekannya sesama sebelumnya menjadi korban Agensi Penguatkuasaan Maritim (APMM) yang tengah melakukan operasi di perairan Selangor.
Peristiwa itu terjadi di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, , Jumat (24/1/2025) malam.
Basri meninggal sementara empat rekan lainnya mengalami luka-luka.
Keluarga Ungkap Sosok
Azra’i, adik sepupu korban mengungkapkan sosok .
Basri berusia 50-an tahun.
Dia memiliki 2 anak laki-laki yang semuanya sudah berkeluarga.
Menurut Azra’i yang juga bertindak sebagai juru bicara keluarga ini, Basri dulu sempat tinggal di Kabupaten Rohul.
Baca juga:
Namun kini sudah kembali ke Pulau Rupat.
Basri juga disebutnya memiliki pekerjaan di Rupat.
"Jadi istrinya sakit balik ke Rohul, sekarang ini istrinya dalam perjalanan ke Pulau Rupat kampung halaman tempat dikebumikan jenazah," kata Azra’i dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Basri, kata Azra'i saat kejadian itu, diketahui sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
"Kejadian itu, itu sekitar arah pulang ke (Indonesia). Ya cari rezeki (di Malaysia), orang cari rezeki, cari kerja. Berangkatnya sudah beberapa bulan, lost contact," jelas Azra’i.