Spanyol tutup tahun 2024 dengan rekor angka ketenagakerjaan

Spanyol menutup tahun 2024 dengan rekor angka ketenagakerjaan, berdasarkan Survei Penduduk Aktif Secara Ekonomi (EPA) ...

Spanyol tutup tahun 2024 dengan rekor angka ketenagakerjaan

Madrid (ANTARA) - Spanyol menutup tahun 2024 dengan rekor angka ketenagakerjaan, berdasarkan Survei Penduduk Aktif Secara Ekonomi (EPA) dari kantor statistik negara itu, Selasa (28/1).Survei tersebut mengungkapkan pada kuartal keempat 2024 jumlah orang yang memiliki pekerjaan mencapai 21.857.900 jiwa atau bertambah 34.900 jiwa (0,89 persen) dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

Seorang pengantar barang membawa paket di jalan di Madrid, Spanyol, 28 Januari 2025. Spanyol mengakhiri tahun 2024 dengan angka ketenagakerjaan yang memecahkan rekor, menurut Survei Penduduk Aktif Secara Ekonomi (EPA) yang diterbitkan oleh kantor statistik negara tersebut pada Selasa (28/1/2025). Tingkat pengangguran turun menjadi 10,6 persen, atau terendah sejak kuartal kedua tahun 2008 saat angkanya mencapai 10,36 persen. (ANTARA/Xinhua/Gustavo Valiente)

Selama 2024, sebanyak 468.100 lapangan pekerjaan tercipta yang mencerminkan pertumbuhan sebesar 2,19 persen. Sementara pengangguran turun sebesar 265.300 atau 9,3 persen menjadi 2.595.500.

"Kami sedang menuju 22 juta orang bekerja di Spanyol, dan kami telah menurunkan tingkat pengangguran hingga satu poin persentase," kata Menteri Ketenagakerjaan Spanyol Yolanda Diaz.

Adapun tingkat pengangguran turun ke angka 10,6 persen, terendah sejak kuartal kedua tahun 2008 yang saat itu angkanya tercatat 10,36 persen.

Seorang pekerja sanitasi terlihat di jalan di Madrid, Spanyol, 28 Januari 2025. Spanyol mengakhiri tahun 2024 dengan angka ketenagakerjaan yang memecahkan rekor, menurut Survei Penduduk Aktif Secara Ekonomi (EPA) yang diterbitkan oleh kantor statistik negara tersebut pada Selasa (28/1). Tingkat pengangguran turun menjadi 10,6 persen, atau terendah sejak kuartal kedua tahun 2008 saat angkanya mencapai 10,36 persen. (ANTARA/Xinhua/Gustavo Valiente)

Sang menteri mengaitkan kemajuan tersebut dengan sejumlah kebijakan pemerintah. Ua menekankan bahwa langkah-langkah seperti menaikkan upah minimum, reformasi ketenagakerjaan, dan mengurangi hari kerja telah "mengubah pasar tenaga kerja" dan membuat perekonomian negaranya lebih efisien.

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025