Tolak Relokasi Paksa Warga Gaza, China Tegaskan Gaza Milik Palestina
Tanggapi ide Trump merelokasi warga Gaza, Tiongkok menegaskan Gaza adalah wilayah Palestina dan merupakan bagian integral dari negara Palestina.
![Tolak Relokasi Paksa Warga Gaza, China Tegaskan Gaza Milik Palestina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/REAL-Juru-Bicara-Kementerian-Luar-Negeri-Guo-Jiakun.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Tiongkok kembali menegaskan penentangannya terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin memindahkan warga ke tempat lain.
Penolakan tegas ini disampaikan oleh pemerintah dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (5/2/2025).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri , Guo Jiakun, menegaskan adalah wilayah dan merupakan bagian integral dari negara .
China menyatakan mereka dengan tegas menolak setiap upaya pemindahan paksa warga .
"Gaza adalah milik dan bagian dari wilayah yang tidak terpisahkan," ujar Guo Jiakun, menanggapi pertanyaan tentang rencana Trump yang mengusulkan penduduk .
China lebih lanjut menekankan bahwa pemerintah memiliki hak penuh untuk mengatur wilayah mereka tanpa adanya intervensi dari pihak luar.
Beijing menganggap bahwa pemindahan paksa warga bertentangan dengan prinsip dasar mengenai hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat .
Sebelumnya, penolakan telah disuarakan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri , Lin Jian.
Jian mengatakan pemerintah meyakini warga yang berhak memerintah negara itu.
"Itu adalah prinsip dasar pemerintah pasca konflik di ," kata Lin saat konferensi pers pada Rabu (5/2/2025), dikutip dari Anadolu Agency.
"Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza," imbuhnya.
Baca juga:
Respons Negara Arab terhadap Usulan Trump
Penolakan terhadap rencana Trump juga datang dari negara-negara Arab.
Enam negara Arab, termasuk Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Yordania, dan perwakilan Otoritas , mengadakan pertemuan di Kairo pada awal Februari untuk menanggapi usulan tersebut.
Melalui surat yang dikirim kepada Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mereka menyampaikan penolakan atas gagasan Trump tersebut.