Trump Sebut Sanksi Maksimum untuk Iran: Ekspor Minyak Nol
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejak awal Donald Trump jadi presiden, Amerika menjadi penekan Iran dengan sangat keras. Ancaman itu dia sampaikan untuk menunjukkan komitmennya untuk mengendalikan Timur Tengah dengan maksimal. Presiden AS Donald Trump mengatakan...
Presiden Donald Trump.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejak awal Donald Trump jadi presiden, Amerika menjadi penekan dengan sangat keras. Ancaman itu dia sampaikan untuk menunjukkan komitmennya untuk mengendalikan Timur Tengah dengan maksimal.
Presiden AS mengatakan pada hari Selasa bahwa ia bersedia bertemu dengan mitranya dari Iran, Massoud Pezeshkian, untuk mencoba membujuk Teheran agar menghentikan apa yang diyakini Amerika Serikat sebagai upaya untuk memperoleh senjata nuklir, bahkan ketika ia menandatangani perintah presiden yang memberlakukan kembali kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran.
Trump menyampaikan pernyataan tersebut kepada wartawan saat ia menandatangani arahan "sangat keras" untuk melanjutkan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran.
Trump memperjelas bahwa Iran sangat dekat untuk memiliki senjata nuklir dan bahwa Amerika Serikat memiliki hak untuk mencegah penjualan minyak Iran ke negara lain.
"Bagi saya, ini sangat sederhana," kata Trump. "Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir." Ketika ditanya seberapa dekat Teheran dengan kepemilikan senjata nuklir, Trump berkata, "Mereka sudah sangat dekat."
Saat menandatangani memorandum tersebut, Trump menggambarkan keputusan itu sebagai sangat sulit, dan mengatakan dia ragu-ragu untuk mengambil langkah tersebut. Ia menambahkan bahwa dirinya terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan Iran dan siap berbicara dengan presiden Iran.
Loading...