Usaha Trump untuk Kuasai Gaza Mulai Sia-sia, Negara-negara Arab Bersatu Tolak Pengusiran
Negara-negara Arab mulai bersatu untuk menolak usulan Donald Trump yang ingin mengambil alih Gaza dari warga Palestina.
![Usaha Trump untuk Kuasai Gaza Mulai Sia-sia, Negara-negara Arab Bersatu Tolak Pengusiran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/RAJA-YORDANIA-ABDULLAH-II-DAN-DONALD-TRUMP-21RE21R125.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Usaha Presiden AS untuk mengambil alih Gaza tampaknya mulai sia-sia.
Pasalnya, negara-negara Arab mulai bersatu untuk melancarkan perlawanan keras terhadap usulan Trump tersebut.
Sebelumnya, Raja Yordania Abdullah II dengan tegas menolak rencana Trump memindahkan warga Palestina secara permanen di wilayahnya.
Kemudian Mesir pun ikut menolak usulan Trump dengan menyampaikan visi komprehensif untuk merekonstruksi tanpa menggusur warga Palestina yang ada di sana.
Bahkan, Arab Saudi mengecam saran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tanah negara kerajaan itu digunakan untuk mendirikan negara Palestina.
Di seluruh wilayah, bahkan teman-teman terdekat Washington telah menolak usulan tersebut.
Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan prospek pemindahan warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat "tidak dapat diterima oleh dunia Arab, yang telah menentang gagasan ini selama 100 tahun".
"Kami orang Arab tidak akan menyerah dengan cara apa pun sekarang," katanya, Rabu (12/2/2025), dikutip dari AFP.
Selama dua minggu terakhir, Trump bersikeras dengan usulannya untuk "membersihkan" Gaza, yang menurutnya akan berada di bawah kendali Amerika Serikat.
Dalam menghadapi penentangan keras, ia mengusulkan penghentian bantuan ke Mesir dan Yordania jika mereka menolak.
"Negara-negara Arab tidak dapat dianggap berpihak pada Amerika Serikat dan Israel dan mendukung kebijakan pembersihan etnis Palestina dari Gaza," kata Anna Jacobs dari Arab Gulf States Institute di Washington.
Baca juga:
"Masalah Palestina terlalu sensitif dan terlalu penting bagi publik Arab," lanjutnya.
Isu ini telah mempertemukan kawasan yang sering dilanda persaingan geopolitik dalam sebuah perwujudan persatuan yang langka.
Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa menyebut rencana Trump sebagai "kejahatan yang sangat besar yang tidak mungkin terjadi".