Utusan Trump Desak Ukraina Gelar Pemilu Sebelum Gencatan Senjata dengan Rusia

Keith Kellogg, utusan khusus Trump untuk Ukraina dan Rusia, mengatakan pemilu bisa berlangsung pada akhir tahun ini

Utusan Trump Desak Ukraina Gelar Pemilu Sebelum Gencatan Senjata dengan Rusia

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat ingin menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen, kata utusan khusus Presiden Donald Trump, , seperti dilansir pada Sabtu.

Kellogg, utusan khusus Trump untuk Ukraina dan Rusia, mengatakan pemilu bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini, terutama jika gencatan senjata dengan Rusia tercapai. Ia menambahkan pemungutan suara seperti itu "perlu dilakukan".

“Sebagian besar negara demokratis menyelenggarakan pemilu pada masa perang. Saya pikir penting bagi mereka untuk mengadakan pemilu,” kata Kellogg.

"Saya pikir ini baik untuk demokrasi. Itulah indahnya demokrasi yang solid, ada lebih dari satu orang yang berpotensi mencalonkan diri."

Masa jabatan lima tahun Presiden Volodymyr seharusnya berakhir pada 2024. Namun, pemilihan presiden dan parlemen tidak dapat diadakan di bawah darurat militer – yang diberlakukan Ukraina pada Februari 2022.

Menurut dua mantan pejabat senior AS, Washington mengangkat masalah pemilu dengan para pejabat di dalam kantor Zelensky pada 2023 dan 2024.

Hal ini terjadi ketika Zelensky memperingatkan bahwa mengecualikan Ukraina dari perundingan AS-Rusia bisa “sangat berbahaya”.

“Mereka [Rusia dan AS] mungkin punya hubungan masing-masing, tapi membicarakan Ukraina tanpa kami – itu berbahaya bagi semua orang,” kata Zelensky.

Sebelum terpilih, Trump mengaku bisa mengakhiri perang Rusia di Ukraina hanya dalam satu hari.

Baik Trump maupun Kellogg mengatakan mereka sedang menyusun rencana untuk menjadi perantara kesepakatan guna mengakhiri pertempuran yang dimulai Rusia dengan invasi besar-besaran pada Februari 2022.

Mereka hanya memberikan sedikit rincian tentang rencana tersebut, maupun jangka waktu pelaksanaannya.

Kellogg dan pejabat Gedung Putih lainnya telah membahas upaya mendorong Ukraina untuk menyetujui pemilu sebagai bagian dari gencatan senjata awal dengan Rusia, menurut dua orang yang mengetahui pembicaraan tersebut, Reuters juga melaporkan.

Negara-negara Eropa Timur lainnya yang telah menyelenggarakan pemilu dalam beberapa bulan dan tahun terakhir telah melihat adanya tuduhan campur tangan Rusia.

Tidak jelas bagaimana rencana Trump akan diterima di Ukraina.

Presiden Zelensky sebelumnya mengatakan Ukraina bisa mengadakan pemilu tahun ini jika pertempuran berakhir dan ada jaminan keamanan yang kuat untuk mencegah Rusia mengulangi permusuhan.

Para pejabat di Kyiv telah menunda pembicaraan pemilu dengan Washington sebelum pemilu terbaru. Para pejabat Biden mengatakan bahwa menunda pemungutan suara pada saat yang tidak menentu ini berisiko melemahkan Ukraina dan berpotensi mengundang kampanye pengaruh Rusia.