Video Petunjuk Diduga Kades di Tangerang Perintahkan Pasang Pagar Laut

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Sebuah tayangan video baru-baru ini ramai diperbincangkan di jagat media sosial (medsos) diduga terkait pagar laut. Video tersebut dianggap menjadi petunjuk dugaan keterlibatan oknum Kepala Desa Kohod,...

Video Petunjuk Diduga Kades di Tangerang Perintahkan Pasang Pagar Laut

Lokasi pagar laut di perairan Pulau Cangkir, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Sebuah tayangan video baru-baru ini ramai diperbincangkan di jagat media sosial (medsos) diduga terkait pagar laut. Video tersebut dianggap menjadi petunjuk dugaan keterlibatan oknum Kepala Desa Kohod, Pakuhaji, Arsin yang sedang meninjau kegiatan pemasangan pagar laut di Kawasan Pesisir Pantai Utara (pantura), Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam video berdurasi satu menit itu, menunjukkan diduga Kades Kohod, Arsin sedang berbincang dengan sejumlah pekerja untuk melakukan pemasangan pagar laut dari bambu sepanjang enam meter. Pada tayangan video itu juga Kades Kohod tengah menunjuk lokasi dan mengarahkan para pekerja dalam pemasangan pagar bambu tersebut.

Atas ramainya kaitan video itu, Arsin selaku Kades Kohod membantah terkait video yang menimbulkan spekulasi polemik pemasangan pagar laut itu. "Itu saya bantah langsung, bagaimana saya mau mengarahkan, orang saya kenal juga tidak. Saya itu ke sana untuk kasih tahu karena ada RT/RW, saya yang bilang kalau ada pagar," ucapnya di Tangerang, Senin (20/1/2025).

Menurut dia, video yang beredar saat ini merupakan tayangan yang diambil pada tahun lalu, sebelum pagar bambu yang kini menjadi polemik dibangun di tengah laut kawasan pantura Kabupaten Tangerang. "Saya nunjuk itu, saya mau tahu tanah kamu batas mana. Ditunjuk di sana saya ikutin, oh ke sana. Dia pagar itu sudah punya gambar ukuran dari BPN, sehingga tidak salah, jangan lebih kurang luas tanahnya," ujarnya.

Dia juga menerangkan bila pagar yang membentang sepanjang 30,16 kilometer tersebut diketahui dipasang oleh pihak lain yang diklaim sebagai membatasi tanah mereka. "Ini saya luruskan, jadi itu pemagaran yang tadi banyak itu kaitannya sudah lama dan tidak ada satupun nelayan ngeluh. Sampai sekarang nelayan masih berlayar, karena tidak ada pengaduan juga," ungkapnya.

Ia mengaku bila ada pihak ataupun lembaga yang membutuhkan informasi terkait pagar laut melalui Kepala Desa Kohod, dirinya siap memberikan keterangan sesuai yang diketahuinya. "Ya kalau dipanggil, kalau kita tidak siap, gimana nanti, ya namanya dipanggil kita mah siap-siap aja. Paling ditanya, saya jadi kades kan di wilayah saya harus tau apa yg terjadi," kata dia.

 

Loading...

sumber : Antara