Ramai Asing Minat Investasi Program 3 Juta Rumah: Singapura, Qatar, hingga Turki

Komitmen investasi, antara lain sudah diteken oleh Qatar yang berencana membangun hingga 6 juta unit rumah di Indonesia.

Ramai Asing Minat Investasi Program 3 Juta Rumah: Singapura, Qatar, hingga Turki

Satuan Tugas Perumahan mencatatka komitmen investasi lebih dari US$ 20 miliar dolar atau Rp 327,44 triliun dari Qatar selama tiga bulan terakhir. Dana segar tersebut akan disalurkan dengan membangun hunian sebanyak 5 juta unit.

Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyampaikan, ada dua investor dari Qatar, yakni investasi swasta dan langsung oleh pemerintah The Maroons. Investor swasta akan membangun 1 juta unit apartemen di perkotaan, sedangkan pemerintah Qatar berkomitmen membangun 3 juta hingga 5 juta unit rumah tapak dan rumah susun.

"Berarti, komitmen investasi hunian dari Qatar antara 4 juta sampai 6 juta unit berupa rumah dan apartemen," kata Hashim di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Senin (20/1).Hashim mencatat, potensi investasi lain dari Timur Tengah datang dari Uni Emirat Arab yang berencana membangun 1 juta rumah. Menurutnya, pemerintah UEA akan meneken komitmen investasi tersebut di Istana Kepresidenan pekan depan, Jumat (31/1).

Hashim menyampaikan investasi pihak swasta terbaru di sektor perumahan adalah Turki sekitar 50.000 rumah dan Singapura sekitar 100.000 rumah. "Jadi, saya kira perkembangan pembangunan rumah di dalam negeri ini terbilang cepat, sebab dalam 3 bulan terakhir kami sudah mendapatkan komitmen investasi untuk membangun lebih dari 7 juta unit rumah," katanya.

Hashim mengatakan pemerintah akan menyediakan tanah bagi seluruh investasi itu. Sejauh ini, total luas tanah yang disiapkan untuk seluruh investasi tersebut mencapai 96 hektare, terdiri dari:

  • 24 hektare bekas Komplek Anggota DPR di Kalibata, DKI Jakarta
  • 42 hektare milik Kementerian Pertahanan di Karawang, Jawa Barat
  • 30 hektare milik Kementerian Sekretariat Negara di Kemayoran, DKI Jakarta.Selain itu, Hashim berencana menjadikan seluruh stasiun kereta api di kota besar sebagai lokasi pembangunan rusun bagi investor. Mayoritas investasi perumahan di kawasan perkotaan akan menggunakan desain pengembangan berbasis transportasi atau TOD.Hashim menekankan, investasi tersebut tidak akan diberikan secara gratis ke masyarakat, lantaran rumah tersebut harus menghasilkan imbal investasi. Walau demikian, Hashim mengatakan pemerintah tetap berencana memberikan rumah gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah."Kalau program rumah di pedesaan, cicilan pemilikan rumah akan dijamin pemerintah. Program itu berbeda dengan investasi asing," katanya.

Reporter: Andi M. Arief