Waka DPR sebut perlu cari akar permasalahan fenomena filisida

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menilai perlunya mencari ...

Waka DPR sebut perlu cari akar permasalahan fenomena filisida

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menilai perlunya mencari akar permasalahan dari fenomena filisida atau pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tuanya untuk mengambil sejumlah langkah pencegahan dini.

"Ya, ini harus betul-betul bagaimana tadi, cegah dini, dilakukan bagaimana hal ini bisa terjadi. Itu cari dulu permasalahan problematikanya seperti apa," kata Cucun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sejumlah fenomena filisida di tanah air yang terungkap beberapa waktu belakangan bisa jadi dilatari oleh motif ekonomi hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Ujung-ujungnya kan mungkin karena ada problem, bisa ekonomi atau juga kekerasan di dalam rumah tangga yang ini tidak terbuka," ujarnya.

Untuk itu, dia mendukung inisiatif Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menyikapi fenomena filisida di tanah air yang disebut berada dalam kondisi darurat.

"Makanya KPAI kalau punya inisiatif bahwa ini darurat filisida ya, nah itu kita sepakat ini harus dilakukan langkah-langkah," tuturnya.

Dia pun mengingatkan agar semua pihak ikut terlibat dalam mendukung kerja-kerja KPAI menangani masifnya kasus filisida di Indonesia.

"Semua stakeholders harus hadir, termasuk negara, kita juga bagaimana DPR menyikapi ini, men-support apa yang diinginkan oleh KPAI," kata dia.

Sebelumnya, terjadi kasus filisida terhadap balita laki-laki berinisial RMR (3 tahun 9 bulan) yang terjadi di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Senin (6/1).

KPAI memandang faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya filisida atau pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tuanya.

"Faktor utamanya ekonomi," kata Anggota KPAI Diyah Puspitarini di Jakarta, Selasa (14/1), menanggapi kasus tewasnya balita di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kemudian faktor lainnya, kata dia, adalah kondisi sosial dan ketidaktahuan orang tua dalam pengasuhan anak.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025