Wakil Ketua DPR Minta Komisi X Adakan Rapat Terbuka jika Mendiktisaintek Tak Bersalah

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Komisi X mengadakan rapat terbuka dengan Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro.

Wakil Ketua DPR Minta Komisi X Adakan Rapat Terbuka jika Mendiktisaintek Tak Bersalah

TEMPO.CO, Jakarta - RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Komisi X mengadakan rapat secara terbuka dengan Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi atau . Cucun mengatakan hal ini sebaiknya dilakukan apabila Satryo benar tidak bersalah.

Satryo disebut telah memecat seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kementeriannya. Selain itu, muncul tudingan bahwa ia menampar pegawainya yang lain. Audio yang diduga merupakan suara Satryo melakukan kekerasan terhadap pegawainya beredar di media sosial.

Imbas dari kisruh tersebut, Komisi X memanggil Satryo untuk rapat tertutup di gedung parlemen hari ini, Kamis, 24 Januari 2025, pukul 14.00 WIB. Menurut Cucun, Komisi X tidak perlu mengadakan rapat tertutup dengan Satryo karena publik sudah tahu isu-isu yang beredar sekarang.

“Silakan saja buat rapat secara terbuka, apa yang terjadi sebenarnya. Ini akan lebih baik buat Pak Menterinya,” kata Cucun saat ditemui media di gedung parlemen, Kamis.

Cucun berpendapat bahwa jika Satryo benar tak bersalah, maka menteri itu bisa langsung menyampaikannya kepada publik. 

“Kalau enggak ada yang menyanggah berarti betul, dia enggak melakukan hal seperti yang sekarang beredar di media,” ujar Cucun. “Kalau misalkan beliau ada yang menyanggah, bahwa betul dia melakukan itu, ya risikonya terima sendiri.”

Wakil Ketua Komisi X Lalu Hadrian Irfani membeberkan alasan komisinya memanggil Satryo dalam rapat tertutup hari ini. Ia mengatakan DPR ingin lebih menggali isu-isu di Kemendiktisaintek karena sudah menjadi perhatian masyarakat secara luas. 

“Tentunya karena ini menjadi perhatian publik. Teman-teman anggota juga akan nanti menanyakan kenapa ini terjadi, kisruh itu apa,” kata Lalu kepada media di gedung parlemen, Jakarta Pusat, Kamis.

Rapat dengan Satryo bersifat tertutup, seperti dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi X tersebut. “Terkonfirmasi hadir jam 14.00. Tertutup,” ucapnya.

Satryo telah membantah bahwa dirinya memecat seorang ASN Kemendiktisaintek dan menampar salah satu pegawainya. Soal kabar pemecatan, ia berkata yang dilakukan oleh dirinya adalah mutasi dan rotasi pegawai. Hal ini, menurutnya, merupakan sesuatu yang biasa terjadi di instansi atau kementerian.

“Kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. Yang ada, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi, benar-benar sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah,” kata Satryo seperti dikutip dari Antara pada Selasa, 21 Januari 2025.

Komisi X akan menanyakan Satryo tentang isu pemecatan ini. Lalu berpandangan mutasi pegawai sah saja dilakukan, selama masih sesuai aturan. Namun, kata dia, mutasi tidak bisa serta-merta dijalankan. “Nanti kami tanyakan apakah itu sesuai dengan prosedur, atau sesuai dengan cerita yang berkembang hari ini,” ujar Lalu.

Ia berkata, Komisi X berharap persoalan internal di Kemendiktisaintek sudah selesai dan tidak harus berlanjut. “Agar semua teman-teman di Kemendikti fokus bekerja, fokus melaksanakan program-program yang menjadi prioritas,” ucapnya.

Selain tentang dugaan perbuatan Satryo kepada pegawainya, Komisi X juga akan membahas program-program Kemendiktisaintek. Program-program yang dimaksud salah satunya rencana pemerintah membangun SMA Unggulan Garuda tahun ini.

“Kami juga akan bahas hal-hal lain termasuk pembayaran tunjangan kinerja, kemudian masalah yang kemarin jadi hangat di Kemendiktisaintek itu akan kami tabayunkan di rapat nanti,” ujar Lalu.


M Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.