Mau Jadi Apa Stadion Soepriadi Blitar Usai Arema FC Angkat Kaki?

Mau Jadi Apa Stadion Soepriadi Blitar Usai Arema FC Angkat Kaki?. ????Kota Blitar memiliki 1 tempat penyelenggaraan olahraga yang cukup ternama yakni Stadion Soepriadi. Stadion yang berkapasitas 10 ribu penonton tersebut kini sudah berstandar liga 1 -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Mau Jadi Apa Stadion Soepriadi Blitar Usai Arema FC Angkat Kaki?

Blitar (beritajatim.com) – Kota Blitar memiliki 1 tempat penyelenggaraan olahraga yang cukup ternama yakni Stadion Soepriadi. Stadion yang berkapasitas 10 ribu penonton tersebut kini sudah berstandar liga 1, dan digunakan untuk home base klub bola asal Malang yakni Arema FC.

Namun, Arema FC bakal segera angkat kaki dari Stadion Soepriadi usai Stadion Kanjuruhan rampung renovasinya. Stadion Soepriadi pun bakal kosong usai ditinggal Arema FC, pasalnya Kota Blitar tak memiliki klub bola profesional yang berpentas di Liga 1 atau Liga 2 Indonesia.

“Kalau ada permohonan dari pihak lain atau klub lain yang ingin mengajukan pemanfaatan stadion monggo diberdayakan aja sesuai dengan prosedur yang ada,” Ucap M. Aminurcholis, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar, Kamis (23/01/2025).

Kota Blitar sendiri sejatinya memiliki klub bola bernama PSBR Kota Blitar. Selain masih baru saja dibentuk, PSBR Kota Blitar ini juga masih mentas di liga 4.

Sehingga sangat disayangkan, meski Kota Blitar memiliki stadion berstandar liga 1 namun hingga kini belum ada klub bola asal Blitar yang bisa mentas di kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia. Dengan kondisi tersebut kemungkinan besar Stadion Soepriadi Kota Blitar yang sudah memenuhi standar liga 1 hanya bakal digunakan untuk home base PSBR di Liga 4.

“Yang jelas kita kembalikan ke Askot PSSI karena persepakbolaan yang mengatur di daerah itu adalah PSSI ketika PSSI mengizinkan dan melihat ada gelaran klub-klub nanti bisa digelar atau tidak kita kembalikan ke PSSI,” jawabnya soal rencana pengelolaan setelah Arema angkat kaki.

Pemerintah Kota Blitar sendiri nampaknya masih kesulitan untuk memunculkan klub bola dari tanah Bung Karno. Pasalnya sejak dahulu hingga sekarang belum ada klub bola asal Kota Blitar yang profesional dan mentas di kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia.

“Jadi yang dilahirkan kota Blitar itu dulu ada PSBK sekarang PSBR, sebenarnya dengan kondisi stadion yang sudah membaik dan standar nasional itu kita menginginkan ada pemanfaatan yang lebih baik lagi,” tegasnya.

Alih-alih memunculkan dan mengelola klub bola lokal agar lebih maju, nampak Pemerintah Kota Blitar justru lebih fokus untuk menyewakan Stadion Soepriadi bagi klub bola Liga 1 atau 2 yang belum memiliki home base. Meskipun itu diizinkan dan tidak menyalahi aturan, tentu itu cukup mengecewakan bagi masyarakat Kota Blitar yang juga terkenal gila bola. (owi)