Wamendagri tak mempermasalahkan pejabat gunakan transportasi umum

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengaku tak mempermasalahkan pejabat negara menggunakan ...

Wamendagri tak mempermasalahkan pejabat gunakan transportasi umum
"Buat teman-teman yang memang dari dulu juga, saya yakin banyak ya pejabat yang punya sejarah jadi anker (anak kereta) atau jadi roker (rombongan kereta), itu pasti sudah biasa,"

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengaku tak mempermasalahkan pejabat negara menggunakan transportasi umum selagi waktunya memungkinkan dan dinilai lebih hemat dan efisien.

Dirinya meyakini banyak pejabat yang sebelumnya juga merupakan pengguna transportasi umum.

"Buat teman-teman yang memang dari dulu juga, saya yakin banyak ya pejabat yang punya sejarah jadi anker (anak kereta) atau jadi roker (rombongan kereta), itu pasti sudah biasa," kata Bima Arya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia juga mengaku sering menggunakan transportasi umum dari kediamannya di Kota Bogor ke Jakarta saat masih menjadi pengajar di salah satu kampus.

"Kadang naik bus, nyambung Metro Mini, kadang naik kereta, enggak masalah begitu," ujarnya.

Begitu pula saat dirinya masih menjabat sebagai Wali kota Bogor. Saat ada kegiatan di Jakarta, Bima juga sesekali memilih transportasi umum.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penggunaan transportasi umum bagi pejabat lebih mempertimbangkan faktor waktu.

Dia menilai apabila agenda dari satu tempat ke tempat lain mepet, menggunakan transportasi umum menjadi kurang efisien.

"Tapi kalau pagi-pagi punya spare waktu, jam sembilan baru mulai giat (kegiatan), rasanya mungkin ke kantor naik transportasi publik," jelas Bima.

Selain itu, penggunaan transportasi umum juga bergantung pada lokasi tempat tinggal masing-masing pejabat dengan tempat tujuan.

Apabila jalur transportasi umum yang tersedia sudah nyaman dan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, maka hal itu tidak menjadi masalah.

"Jadi menurut saya kasuistik dan sangat dilihat di mana domisili dan juga waktunya memungkinkan seperti apa," tambahnya.

Bima mengungkapkan dirinya juga sempat menjawab tantangan menggunakan transportasi umum dengan menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) dari Kota Bogor ke Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta pada Rabu (5/2).

Momen itu dimanfaatkannya untuk sekaligus menghitung waktu tempuh dari rumahnya ke kantor bila menggunakan transportasi umum.

"Karena belum pernah tuh [menghitung waktu tempuh] sampai Kantor Kemendagri itu berapa lama," pungkasnya.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025