Harper Beckham Gemar Minum Matcha, Baikkah buat Anak?

Harper Beckham punya rutinitas minum matcha buatan ayahnya setiap pagi. Namun, baikkah minuman yang mengandung kafein ini untuk anak?

Harper Beckham Gemar Minum Matcha, Baikkah buat Anak?

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan terkenal David Beckham dan Victoria dikenal dekat dengan keempat anaknya. Namun si bungsu sangat dekat dengan sang ayah yang mantan bintang sepakbola Inggris itu.

Dalam sebuah video, mengungkapkan rutinitas paginya bersama Harper sebelum masing-masing pergi ke sekolah dan bekerja. Beckham mengaku menjadi orang yang pertama bangun di keluarganya dan selalu membuatkan sarapan puat putrinya yang berusia 13 tahun.

"Biasanya dia keluar kamar pukul 7.20, sarapan dengan oatmeal atau sepotong roti panggang. Harper selalu mengonsumsi Matcha yang saya buatkan. Ia hanya suka Matcha buatan ayah, yang selalu saya buatkan untuknya," ungkap pria berusia 49 tahun itu.

Matcha adalah bubuk teh hijau dengan kandungan antioksidan. "Membantu melawan stres oksidatif, penting untuk umur panjang, penuaan, kesehatan jantung, sirkulasi darah, kesehatan kulit, dan kesehatan imun," jelas Jo Woodhurst, kepala bagian nutrisi di jenama kesehatan Ancient + Brave.

Karena kedua orang tuanya sangat memperhatikan rutinitas kesehatan, tak heran bila Harper Beckham mengikuti jejak mereka. Namun amankah Matcha untuk anak?

" punya banyak manfaat. Akan tetapi karena mengandung kafein, saya tak menyarankan untuk anak. Matcha mempengaruhi sistem saraf dan bikin sensitif terhadap stimulan. Bahkan hanya dalam jumlah sedikit sudah bisa mempengaruhi tidur, yang sangat penting bagi otak dan tubuh yang sedang tumbuh," ujar Woodhurst, dikutip dari .

Ilustrasi bubuk matcha. Foto: Unsplash.com/Matcha & CO

Picu hiperaktif atau tingkatkan kecemasan
Pakar nutrisi lain, Clarissa Berry, menambahkan, "Kafein bisa terlalu menstimulasi anak, berpotensi memicu hiperaktif atau meningkatkan kecemasan, begitu juga gangguan tidur."

"Secara umum, Matcha aman jika hanya dikonsumsi sekali-sekali tapi saya tidak menyarankan  konsumsi rutin. Untuk anak berusia 13 tahun ke atas tidak masalah tapi harus diberikan di pagi hari agar tidak mengganggu tidur. Memonitor perubahan perilaku juga penting karena reaksi setiap orang terhadap kafein berbeda, termasuk orang dewasa, dan sebagian tak bisa mentoleransinya," tambahnya.

Menurut Woodhurst, remaja yang lebih tua mungkin ingin kadarnya tak banyak, terutama sebagai alternatif sumber kafein lain yang populer di kalangan remaja sekarang. "Jika ragu, Anda perlu berkonsultasi tentang kebutuhan anak dengan tenaga profesional," pesannya.