Wamenekraf soroti potensi "IP Character" di sektor ekraf Indonesia

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menyoroti pentingnya akselerasi karakter kekayaan intelektual ...

Wamenekraf soroti potensi

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menyoroti pentingnya akselerasi karakter kekayaan intelektual atau yang biasa disebut IP (Intellectual Property) Character beserta potensinya di sektor ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia.

IP Character adalah karakter visual yang biasanya dirancang untuk tujuan komersial. Sebagai contoh, sejumlah IP Character terpopuler di dunia yakni Pokemon, Sinchan, Mickey Mouse, dan masih banyak lagi.

“Kita sudah melihat potensi sebuah IP dari gambar, supaya kita bisa juga mengembangkan atau mengorbitkan merek-merek dan IP-IP lokal, dan maka dari itu saya mendorong teman-teman, pejuang ekraf, hargai produk-produk kamu, baik digital ataupun non-digital,” ujar Wamenekraf pada konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Baca juga:

Irene menyebut, saat ini dunia ekraf telah mengalami pergeseran signifikan, di mana dunia seni atau kreatif, salah satunya IP Character tidak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga sumber nilai ekonomi yang luar biasa besar.

Melalui berbagai platform seperti merchandise, film, game, hingga kolaborasi lintas industri, karakter-karakter ini mampu menghasilkan keuntungan besar, mengubah industri hiburan dan kreatif menjadi sektor yang sangat menguntungkan.

“Di Indonesia yang segala suatu yang kreatif itu misal menggambar atau seni, orangtua selalu menanyakan kamu mau jadi apa, itu salah,” kata Irene.

Baca juga:

“Beberapa dari pejuang ekraf itu ‘dicoret dari KK (kartu keluarga)’ diusir dari rumah, dan ini adalah kisah nyata. Saya telah melihat mereka, saya telah bertemu dengan mereka, saya telah berinvestasi dengan mereka. Hari ini mereka mengibarkan bendera merah putih bukan hanya di Indonesia tapi di luar negeri,” dia menambahkan.

Irene mengungkap bahwa pergeseran sektor ekraf menunjukkan betapa pentingnya perlindungan hak cipta IP dalam menciptakan peluang ekonomi yang tidak terbatas bagi para kreator dan perusahaan di seluruh dunia.

“Salah satu dari dobrakan ekraf adalah kita menyosialisasikan mengenai HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), pentingnya HAKI, setelah memiliki HAKI, ingatlah untuk melindungi IP Anda, bukan tidak boleh dipakai siapa-siapa, justru kita harus berkolaborasi dengan banyak pihak,” imbuhnya.

Baca juga:

Lebih lanjut, Irene mencontohkan Pokemon, sebagai salah satu IP Character yang sukses di dunia, yang menurutnya, sang pencipta, berawal dari seniman yang gemar menggambar, berujung kesuksesan luar biasa.

Berdasarkan data Hellomotion Academy yang diakses Kamis, bahwa pada tahun 2019 tercatat Pokemon meraih pendapatan sebesar 61,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun, atau sekitar Rp969,3 triliun.Menariknya, pendapatan terbesar yang Pokemon raih justru bukan dari film, game atau serial animasi yang selama ini populer di dunia, melainkan dari penjualan merchandise alias cenderamatanya. Waralaba yang dibuat Satoshi Tajiri ini diperkirakan memiliki penggemar sebesar 945 juta orang di dunia.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025