Alasan Pemerintah Kaji Pemulangan Reynhard Sinaga, Terpidana Kekerasan Seksual, dari Inggris
Permintaan untuk memulangkan terpidana penjara seumur hidup Reynhard Sinaga dari Inggris datang dari pihak keluarga.
![Alasan Pemerintah Kaji Pemulangan Reynhard Sinaga, Terpidana Kekerasan Seksual, dari Inggris](https://statik.tempo.co/data/2020/01/06/id_903665/903665_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan ide pemulangan dari Inggris datang dari keluarga terpidana tersebut. Reynhard merupakan terpidana seumur hidup sejak 2020 atas yang dilakukannya terhadap puluhan pria di Kota Manchester, Inggris.
“Permintaan dari pihak keluarganya seperti itu dan kami masih kaji, akan masih didalami,” kata dalam keterangan video yang diterima Tempo, Jumat, 7 Februari 2025.
Selain itu, Yusril mengatakan pemerintah juga tidak bisa melepaskan tanggung jawab terhadap warga Indonesia yang menjadi tahanan di negara lain. “Kalau orang awam melihat ini tentu tidak penting, tapi cara seperti itu tidak bisa dipakai karena ini menyangkut hubungan kedua negara,” kata Yusril.
Yusril mengatakan, pemerintah sedang menyusun langkah yang dapat ditempuh untuk memulangkan Reynhard, dengan koordinasi antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. “Apakah nanti ada tahanan Inggris di sini yang juga dikembalikan, itu sedang dikaji,” katanya.
Reynhard Sinaga, 41 tahun, merupakan terpidana kasus serangan seksual di Inggris. Dia divonis penjara seumur hidup, minimal 40 tahun, oleh pengadilan Manchester pada Januari 2020. Reynhard terbukti bersalah melakukan 159 serangan seksual terhadap 48 pria berbeda.
Saat melancarkan kejahatannya, dia berpura-pura menjadi pria baik hati kepada pria mabuk yang tersesat pada malam hari di kota Manchester. Pelaku penyerangan seksual ini akan memulai percakapan dan mengundang korban ke kediamannya dan akhirnya membius mereka.
Korbannya berkisar antara 18 hingga 36 tahun, tetapi usia rata-rata adalah 21 tahun, kata Pengadilan Manchester. Sebagian besar korban adalah pelajar dan ada pula yang masih bersekolah. Kejahatannya terungkap pada Juni 2017 setelah korban terakhirnya, seorang pemain rugby berusia 18 tahun, terbangun saat sedang diperkosa dan melawan.
Korban tersebut memukuli Reynhard hingga dia harus dilarikan ke rumah sakit. Polisi awalnya justru menangkap korban yang memukuli Reynhard Sinaga. Namun, setelah penyelidik memeriksa iPhone Reynhard, mereka menemukan lebih dari 3 terabyte video kekerasan seksual yang dilakukan pria itu.
Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Pilihan Editor: