Polrestabes Surabaya kerahkan 524 personel saat Ops Keselamatan Semeru
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengerahkan 524 personel dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025, yang digelar pada 10–23 Februari untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas menjelang Ramadhan dan Idul ...
Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengerahkan 524 personel dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025, yang digelar pada 10–23 Februari untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty mengatakan operasi tersebut mengedepankan tindakan preemtif dan preventif guna menekan angka kecelakaan."Kami mengutamakan edukasi dan pendekatan persuasif agar masyarakat lebih disiplin berlalu lintas. Harapannya, kesadaran ini dapat menekan angka kecelakaan serta menciptakan lingkungan yang lebih aman," kata AKP Rina dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.Operasi ini menyasar sejumlah pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, diantaranya penggunaan ponsel saat berkendara, melawan arus, melebihi batas kecepatan, serta tidak memakai helm bagi pengendara sepeda motor dan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.Selain itu, polisi juga akan menindak pengemudi di bawah umur, pengendara dalam pengaruh alkohol, pelaku balap liar, serta pengguna knalpot brong atau tidak sesuai dengan ketentuan."Kami ingin memastikan seluruh pengendara mematuhi aturan demi keselamatan bersama. Sosialisasi juga dilakukan di sekolah dan pusat transportasi agar kesadaran masyarakat meningkat," ujarnya.Selain itu, pihaknya telah memetakan sejumlah titik rawan pelanggaran dan kecelakaan yang menjadi fokus operasi."Seperti jalan utama, pintu masuk pusat perbelanjaan dan objek wisata, terminal, halte bayangan, lingkungan perguruan tinggi dan sekolah, serta bengkel yang menjual knalpot brong," katanya.Ia berharap operasi ini dapat menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman."Kami harap partisipasi masyarakat dapat membantu kelancaran operasi ini. Tujuan utama kami bukan sekadar menindak, tetapi juga membangun budaya tertib berlalu lintas di Surabaya," ujarnya.