Badan Geologi imbau warga patuhi radius bahaya Gunung Lokon
Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga tetap mematuhi radius bahaya Gunung ...
Apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata)
Manado (ANTARA) - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga tetap mematuhi radius bahaya Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, setelah statusnya diturunkan menjadi level II (waspada).
"Masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan (pusat aktivitas)," ajak Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN dalam siaran pers penurunan status Gunung Lokon dari siaga level III ke waspada level II yang diterima di Manado, Sabtu.
Baca juga:
Dalam laporan yang dibagikan Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi, ST, juga disebutkan apabila terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah.
Apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).
Masyarakat juga diajak mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim penghujan.
Baca juga:
Berdasarkan data instrumental terindikasi adanya penurunan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekam gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.
Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal secara tiba-tiba dengan atau tanpa indikasi peningkatan signifikan.
Pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di puncak Gunung Lokon diharapkan mewaspadai terjadi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak.
Tingkat aktivitas Gunung Lokon diturunkan dari level III (siaga) menjadi level Il (waspada) sejak tanggal 31 Januari 2025 pukul 06:00 WITA.
Baca juga:
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025