Bantah Valyano Boni Idap NPD, Veronica Putri Sebut Anaknya Jadi Korban Bully di SPN Polda Jabar

Ibu Valyano Boni Raphael, Veronica Putri Amalia, menyebut sang anak menjadi korban bullying di SPN Polda Jabar.

Bantah Valyano Boni Idap NPD, Veronica Putri Sebut Anaknya Jadi Korban Bully di SPN Polda Jabar

TRIBUNNEWS.com - Ibu Valyano Boni Raphal, , membantah anaknya mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Boni adalah Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat yang diberhentikan H-6 menjelang pelantikan anggota Polri, pada Desember 2024.

Veronica justru menyebut sang anak menjadi korban bullying di .

Ia lantas membeberkan sejumlah peristiwa dugaan bullying yang dialami Boni.

Pada 25-27 Oktober 2024, Boni mendapat perawatan di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung (RSBSA) karena menderita bronco pneumonia.

Tetapi, pada 27 Oktober 2024, menurut Veronica, Boni dipaksa pulang oleh pihak SPN Polda Jabar.

Baca juga:

Padahal, kondisi Boni saat itu dikatakan belum pulih betul.

"Pada 25-27 Oktober, dirawat di RSBSA karena selama dua minggu sebelumnya demam naik turun hingga 40 derajat. Dirawat karena bronco pneumonia dengan leukosit 26.100," jelas Veronica dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, Kamis (6/2/2025), dikutip dari YouTube TV Parlemen.

"Tetapi, anak kami pada hari ketiga diminta pulang paksa, diobati lanjut di SPN. Jadi belum sampai Leukosit turun, anak kami diminta pulang," imbuhnya.

Buntut pemaksaan itu, Boni kembali mengalami demam hingga harus dirawat di rumah sakit lagi pada akhir Oktober hingga awal November 2024.

"Masuk rumah sakit lagi 31 Oktober-3 November, karena Leukosit naik lagi jadi 20.000 dan merasakan nyeri di dada, demam 40," kata Veronica.

Selain dipaksa pulang saat menjalani perawatan, Boni juga menjadi korban bully saat baru saja menjalani operasi impaksi gigi kiri dan kanan.

Bullying itu, ungkap Veronica, dilakukan oleh seorang anggota , yaitu Aipda Neng.

Menurut pengakuan Boni, Aipda Neng memaksa mengunyah bakwan, meski tahu dirinya baru saja menjalani operasi impaksi gigi.