BEI Buka Suspensi Saham Emiten Happy Hapsoro, RATU Masuk Papan Pemantauan Khusus

Bursa Efek Indonesia atau BEI membuka suspensi saham emiten milik suami Puan Maharani, Happy Hapsoro yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).

BEI Buka Suspensi Saham Emiten Happy Hapsoro, RATU Masuk Papan Pemantauan Khusus

Bursa Efek Indonesia atau BEI membuka suspensi saham emiten milik suami Puan Maharani, Happy Hapsoro yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Namun, saham yang baru mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) itu langsung masuk papan pemantauan khusus atau full call auction (FCA).

"Suspensi atas perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 22 Januari 2025," tulis otoritas BEI dalam pengumumannya, Selasa (21/1). 

Adapun saham RATU terpantau telah digembok BEI dua kali usai saham anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) itu tembus harga tertinggi atau auto reject atas (ARA) sejak melantai di BEI pada 8 Januari 2025.

BEI sebelumnya melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham RATU. Sebelum disuspensi, berdasarkan data perdagangan BEI pada Rabu (15/1), saham RATU melesat 24,78% ke level Rp 4.330 per lembar. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 11,76 triliun. Dalam sepekan, harga saham emiten anak usaha PT Rukun Raharja Tbk atau RAJA itu menguat 141,90%. 

Kemudian, BEI mensuspensi lagi RATU pada Jumat (17/1) karena sahamnya melonjak lagi hingga menembus harga tertinggi mencapai Rp 5.400 atau naik 24,71%. Kapitalisasi pasarnya juga melonjak hingga Rp 14,66 triliun.

BEI dalam pengumuman menyampaikan suspensi dilakukan karena terjadi kenaikan harga saham RATU yang signifikan. Suspensi saham RATU dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.  

Adapun saat IPO  8 Januari 2025, harga saham RATU itu langsung menyentuh batas tertinggi atau ARA 24,78% ke level Rp 1.435 per lembar. Harga sahamnya terus melonjak setelah pencatatan perdana.  

Berikut pergerakan saham Raharja Energi Cepu:   

  1. Rabu, 8 Januari naik 24,78% ke Rp 1.435 
  2. Kamis, 9 Januari naik 24,74% ke Rp 1.790 
  3. Jumat, 10 Januari naik 24,58% ke Rp 2.230   
  4. Senin, 13 Januari melesat 24,66% ke level Rp 2.780  
  5. Selasa, 14 Januari melonjak 24,82% ke Rp 3.470 
  6. Rabu, 15 Januari naik 24,78% ke Rp 4.330
  7. Jumat, 17 Januari naik 24,71% ke Rp 5.400