BGN: Dua Pekan Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Terasa Berat, Ahli Gizi Kurang Tidur

Pemberian program makan bergizi gratis bukan hanya sekedar memberi makan saja, tetapi edukasi.

BGN: Dua Pekan Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Terasa Berat, Ahli Gizi Kurang Tidur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di minggu-minggu awal terasa berat. Staf ahli BGN Ikeu Tanziha menuturkan, pihaknya mengakui masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan MBG.

Baca juga:

Seperti ahli gizi dan tim produksi yang baru membangun pola kerja, dimana mereka harus memulai kerja di tengah malam sekitar pukul 01.00 WIB. Namun program tersebut tetap akan dilanjutkan.

"Dua minggu pertama itu kan berat-berat sekali. Ahli gizi itu kurang tidur, karena masak dimulai dari jam 01.00 WIB mereka mengawasi, apakah SOP-nya dijalankan atau tidak. Jadi, maklumilah kalau misalnya dalam dua minggu pertama itu, ada banyak kekurangan. Karena membuat makanan massal," kata Ikeu saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Baca juga:

Ia mengatakan, pemberian program makan bergizi gratis bukan hanya sekedar memberi makan saja, tetapi edukasi.

"Yang biasa tidak makan sayur. Harus makan sayur. Tidak makan buah. Harus makan buah.​ Kami juga mengurangi penyedap. Nah, itu pasti ada anak bilang itu tidak enak. Kami sedang membiasakan mereka dengan makanan seperti itu," ujar Ikeu.

Terkait menu makanan, pihaknya berupaya mengevaluasinya setiap hari.​ Jika makanan yang disajikan dihabiskan, maka menu yang sama akan disajikan kembali.

Baca juga:

Sebaliknya jika tidak dihabiskan, menu makanan tersebut tidak diberikan kembali kepada anak-anak.

"Jika itu habis, artinya itu disukai anak. Nanti itu bisa berulang menu. Apakah misalnya tadi karena, oh ternyata ini kami belum pernah di makanan yang seperti ini. Berarti kami sedikit-sedikit memperkenalkannya," ujar dia.