BRIN Raih Penghargaan MURI sebagai Lembaga dengan Jumlah Integrasi Lembaga Riset Terbanyak

BRIN menerima Rekor Dunia dari MURI karena menjadi lembaga dengan jumlah integrasi kementerian atau lembaga riset, sains, dan inovasi terbanyak.

BRIN Raih Penghargaan MURI sebagai Lembaga dengan Jumlah Integrasi Lembaga Riset Terbanyak

TEMPO.CO, Jakarta - baru saja menerima Rekor Dunia dari atas prestasinya menjadi lembaga dengan jumlah integrasi kementerian/lembaga riset, sains, dan inovasi terbanyak.

Penyerahan ini dilakukan oleh Pendiri MURI Jaya Suprana di Auditorium Soemitro Djojohadikusumo Gedung BRIN B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Rabu, 22 Januari 2025. Medali penghargaan dan plakat diterima langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

“Ini adalah Rekor Dunia MURI dan dianugerahkan atas prestasi integrasi antar kementerian lembaga riset, sains, dan inovasi dengan jumlah terbanyak,” kata Jaya. 

“Ini saya terima atas nama teman-reman, bukan saya pribadi, karena ini kerja keras semuanya,” ujar Handoko, usai menerima piagam tersebut. 

BRIN terbentuk sejak 2021 berdasarkan Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2021, dengan hasil integrasi 5 entitas lembaga riset (Kemenristek, BPPT, LIPI, BATAN, dan LAPAN) serta 74 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) kementerian atau lembaga. 

BRIN saat ini didukung oleh 13.663 SDM, di mana 70 persen atau 7.394 di antaranya merupakan periset yang tersebar pada organisasi riset. Lokasi penyelenggara kegiatan riset dan inovasi itu sendiri tersebar di 19 provinsi di seluruh Indonesia.

Hari ini BRIN juga menggelar ekspose terkait capaian riset dan inovasi selama 2024. Handoko mengatakan langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab lembaganya yang memasuki usia hampir empat tahun. 

Menurut Handoko, keberhasilan ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir riset, seperti produk yang langsung dirasakan masyarakat, tapi juga pada pembangunan ekosistem riset yang lebih baik. “Kami memperbaiki skema-skema untuk peningkatan kapasitas SDM, tidak hanya untuk BRIN, tapi juga untuk kampus, industri, dan komunitas,” kata dia. 

Handoko menjelaskan, BRIN sepanjang 2024 mencatatkan 539 capaian Kekayaan Intelektual (KI) yang meliputi paten, hak cipta, merek, desain industri, dan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). 

Per 16 Januari 2025, BRIN telah mempublikasikan 6.117 karya ilmiah di jurnal bereputasi global pada 27 bidang riset yang mencapai 5.865 sitasi. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai institusi nasional dan internasional turut mendukung pencapaian Field-Weighted Citation Impact (FWCI) BRIN yang berada pada angka 1.11.

Handoko itu kemudian menyoroti pentingnya menjaga talenta unggul Indonesia. BRIN menyatakan akan terus membuka peluang bagi diaspora Indonesia untuk kembali dan berkontribusi dalam riset nasional.