Bisnis emas BSI tumbuh melesat hingga 78,17 persen
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada segmen bisnis emas, yakni sebesar ...
![Bisnis emas BSI tumbuh melesat hingga 78,17 persen](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/06/WhatsApp-Image-2025-02-06-at-16.46.49.jpeg)
Bisnis emas ini menjadi unique product BSI dan juga sebuah kesempatan emas
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada segmen bisnis emas, yakni sebesar 78,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan realisasi Rp12,82 triliun.
Pertumbuhan itu ditopang oleh produk cicil emas yang melesat 177,42 persen yoy menjadi Rp6,40 triliun dan produk gadai emas yang naik 31,33 persen yoy menjadi Rp6,42 triliun.
Basis nasabah bisnis emas juga berkembang, dengan nasabah gadai emas bertumbuh 11 persen yoy dan nasabah cicil emas naik 81 persen yoy.
“Bisnis emas ini menjadi unique product BSI dan juga sebuah kesempatan emas,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Kamis.
Selain bisnis emas, bank juga menggali potensi bisnis lewat tabungan haji.
Dari lini bisnis haji, perseroan mencatatkan tren kenaikan jumlah nasabah tabungan haji menjadi 5,6 juta pada akhir 2024. Seiring dengan kenaikan jumlah penabung di segmen haji, saldo tabungan haji juga menunjukkan tren peningkatan menjadi Rp14,5 triliun pada akhir 2024.
Dari dua peluang tersebut, BSI dapat menyeimbangkan pertumbuhan dana, pembiayaan, hingga transaksi e-channel melalui SuperApp BYOND by BSI.
Kombinasi bisnis di ekosistem Islam dengan inovasi pada digitalisasi transaksi disebut berdampak positif terhadap pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income/FBI) sebesar Rp5,51 triliun, tumbuh signifikan sebesar 32,58 persen yoy.
Sementara fee-based ratio (FBR) perseroan mencapai 17,95 persen, lebih baik dari periode sebelumnya.
“BSI mampu melewati tantangan dengan memanfaatkan potensi ekosistem Islam yang hanya dimiliki oleh bank syariah,” tutur Hery.
Diketahui, BSI membukukan laba bersih senilai Rp7,01 triliun pada akhir 2024, tumbuh double digit 22,83 persen.
Pencapaian laba turut didorong oleh pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan.
BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46 persen menjadi Rp327,45 triliun. Pencapaian ini ditopang oleh dana murah (CASA) yang mencapai rasio 60,12 persen dari total DPK. Sepanjang 2024, CASA BSI mencapai Rp197 triliun atau naik 10,65 persen yoy.
Adapun terkait penyaluran pembiayaan, BSI mencatatkan realisasi sebesar Rp278,48 triliun pada 2024, tumbuh 15,88 persen yoy.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025