Bisnis Eropa Rugi Bandar, Terdampak Kebijakan Trump Atas Kenaikan Tarif Impor Baja dan Alumunium

Tak hanya Uni Eropa, sejumlah negara lainnya seperti Brasil, Kanada, dan Meksiko, Korea Selatan dan Vietnam, juga berpotensi merugi akibat Trump.

Bisnis Eropa Rugi Bandar, Terdampak Kebijakan Trump Atas Kenaikan Tarif Impor Baja dan Alumunium

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melakukan gebrakan baru, memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen pada impor dan aluminium.

Pengumuman tersebut disampaikan Trump dari dalam pesawat Air Force One saat perjalanan menuju kejuaraan sepak bola Amerika, Super Bowl, di New Orleans, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Trump berdalih kebijakan diterapkan untuk memastikan AS agar diperlakukan secara merata dengan negara-negara lain. 

Baca juga:

Namun imbas diberlakukannya kebijakan tarif impor ini sejumlah negara-negara yang menjadi pemasok dan aluminium utama ke AS diperkirakan bakal mengalami kerugian besar, termasuk UnI .

Menurut perusahaan konsultan Roland Berger, sekitar 25 persen ekspor mengalir ke AS. Artinya, kebijakan ini bisa menghantam keras sektor industri di . 

Hingga berpotensi membuat bisnis dan aluminium rugi miliaran euro.

Sama seperti kerugian di tahun 2018 silam, dimana saat itu Trump yang menjabat sebagai presiden ke-45 AS memperkenalkan tarif sebesar 25 persen pada dan 10 persen pada aluminium terhadap sebagian besar negara, dengan alasan keamanan nasional.

Akan tetapi pasca kebijakan diterapkan, ekspor dan aluminium dari UE terkena dampak, merugi sekitar 6,4 miliar euro. Kebijakan ini bahkan berimbas pada Perusahaan otomotif termasuk General Motors dan Ford.

Memaksa mereka menurunkan perkiraan pendapatan atau melewatkan ekspektasi analis pada tahun 2018 karena ketidakpastian tarif serta meningkatnya biaya bahan baku akibat tarif impor ke AS.

Tak hanya Uni , sejumlah negara lainnya seperti Brasil, Kanada, dan Meksiko, Korea Selatan dan Vietnam, juga berpotensi merugi akibat kebijakan tarif Trump.

Mengantisipasi terjadi kerugian serupa, Uni merespons kebijakan ini dengan tegas. Komisi menyatakan bahwa mereka belum menerima pemberitahuan resmi terkait tarif baru, namun mereka siap mengambil langkah serupa.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menegaskan bahwa tidak akan tinggal diam dan akan "mereplikasi" setiap tarif yang dikenakan AS.

"Tidak ada keraguan dalam membela kepentingan kami," kata Barrot dalam wawancara dengan TF1, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sementara itu, Komisi dalam pernyataan resminya menambahkan, bahwa pihaknya akan bertindak untuk melindungi kepentingan bisnis, pekerja, dan konsumen dari kebijakan yang tidak adil ini.

Sikap serupa juga disuarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dengan tegas mengkritik langkah Trump dan memperingatkan bahwa tarif ini akan merugikan konsumen Amerika sendiri.