BPBD: Lima kecamatan di Pasuruan terendam banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menyatakan banjir menggenangi ribuan pemukiman warga di lima kecamatan sejak Senin (20/1) malam.Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi ...
Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menyatakan banjir menggenangi ribuan pemukiman warga di lima kecamatan sejak Senin (20/1) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengatakan banjir kali ini menggenangi Wilayah Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Bangil, Gempol dan Beji.
"Banjir paling parah terjadi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton. Lalu lintas di Jalan Raya Tambakrejo sempat macet karena genangan air sampai setinggi 30 centimeter," kata Sugeng dalam keterangannya di Pasuruan, Selasa.
Sugeng menjelaskan banjir di wilayah Desa Tambakrejo tercatat dengan ketinggian air mencapai 70 centimeter.
Dari pantauan ANTARA pada Selasa sore, Jalan Raya Tambakrejo yang tergenang sudah mulai surut dan lalu lintas mulai lancar kembali.
Selain di Kecamatan Kraton, banjir juga terjadi di Kecamatan Bangil, tepatnya di Desa Tambakan, Kalianyar dan Manaruwi.
Sugeng juga menjelaskan di wilayah Kecamatan Beji banjir menggenang pemukiman di Desa Kedungringin dan Kedungboto.
Di wilayah Kecamatan Pohjentrek BPBD mencatat banjir menggenangi pemukiman warga di Desa Sukorejo.
Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Gempol, BPBD mencatat banjir menggenangi pemukiman warga di Dusun Tanjung, Desa Gempol.
Sugeng menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini. Pihaknya juga telah mengevakuasi balita, ibu hamil dan lansia di wilayah Desa Tambakrejo untuk kemudian dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kami sempat mengevakuasi balita dan ibu hamil maupun lansia di Wilayah Desa Tambakrejo. Kami evakuasi ke tempat yang lebih aman," tegasnya.
Lebih lanjut Sugeng menegaskan bahwa bantuan kedaruratan terus disalurkan kepada warga terdampak berupa makanan siap saji, obat-obatan serta kebutuhan mendasar lainnya.
"Meskipun kami tidak membangun dapur umum, tapi bantuan terus kami salurkan," kata Sugeng.