Brigit Biofarmaka bidik penjualan pohon cair penyerap karbon 50 unit
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) menargetkan penjualan alat penyerap karbon berbasis mikroalga atau Pohon ...
Jakarta (ANTARA) - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) menargetkan penjualan alat penyerap karbon berbasis mikroalga atau Pohon Cair Penyerap Karbon yang disebut TreeAlgae sebanyak 50 unit pada 2025.
TreeAlgae merupakan alat penyerap karbon dan pemurni udara dengan sistem fotobioreaktor mikroalga berbasis teknologi cerdas berkelanjutan (sustainable smart technology) yang telah memperoleh paten nomor EC00202510853 pada 22 Januari 2025.
Direktur Utama OBAT Is Heriyanto di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa satu unit TreeAlgae memiliki kapasitas 200 liter algae cair, yang mampu menyerap karbon setara 15 pohon rimbun.
“Ini merupakan terobosan dan juga menjawab kebutuhan perdagangan karbon internasional yang belum lama ini resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Is.
Korporasi dapat mengaplikasikan alat tersebut untuk penyerapan karbon sebagai bagian dari komitmen pengurangan emisi menuju net zero emissions (NZE) 2060.
Ia menuturkan TreeAlgae dapat diterapkan di daerah perkotaan mengingat terbatasnya lahan untuk menanam pohon.
“Ruang yang dibutuhkan tak terlalu luas, anda dapat membayangkan sebuah aquarium yang didalamnya berisi TreeAlgae yag dilengkapi dengan teknologi yang kami ciptakan. Seperti misalnya di perempatan jalan, ruang tertutup atau bahkan di pabrik. Kami amat optimis ini dapat diterima oleh masyarakat,” tutur Is.
Adapun produk sampingannya berupa biomassa dan liquid yang mengandung karbon organik sehingga dapat digunakan sebagai pupuk.
Alat tersebut mengadopsi siklus fotosintesis sel mikroalga alami di perairan darat dan lautan yang sangat efisien dalam mengabsorpsi karbon dioksida anorganik.
“Setelah itu, lalu dikonversikan menjadi karbon organik yang tersimpan dalam bentuk biomassa, disertai pelepasan oksigen ke atmosfer secara terus menerus. Kapasitas sel mikroalga dalam penyerapan karbon dan produksi oksigen dilipatgandakan melalui sistem fotobioreaktor berteknologi yang dioperasikan secara otomatis,” ujarnya.
Alat TreeAlgae terdiri dari empat perangkat utama, diantaranya perangkat pembiakan sel mikroalga di dalam akuarium, perangkat elektronik yang berupa sensor monitoring melalui sistem IoT (internet of things), perangkat sistem tenaga surya dan perangkat yang mudah dipindah-pindah.
Harga satu unit TreeAlgae senilai Rp150 juta. Sampai saat ini, terdapat sebanyak empat perusahaan yang telah melakukan pre-order (pemesanan), dengan pesanan antara satu sampai 10 unit TreeAlgae.
Alat TreeAlgae berukuran compact yang tingginya sekitar 140 cm dan perawatannya dapat di otomatisasi, sehingga dapat melakukan peremajaan setiap dua pekan sekali.
“Kami berupaya berkontribusi mengatasi pemanasan planet kita. Sebagai negara sepuluh besar yang memiliki hutan yang menjadi paru-paru bumi, hasil penelitian kami ini diharapkan dapat membuat udara yang kita hirup semakin bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Is.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025