Buruh Serukan Keadilan untuk Pekerja Migran, Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kedubes Malaysia
Aksi unjuk rasa menuntut keadilan terhadap penembakan pekerja migran Indonesia digelar di depan Kedutaan Besar Malaysia, pada Kamis (6/2/2025).
![Buruh Serukan Keadilan untuk Pekerja Migran, Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kedubes Malaysia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/AKSI-DI-DEPAN-KEDUBES-MALAYSIA.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Partai Buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Unjuk rasa ini merupakan rangkaian dari hari ulang tahun (HUT) ke-26 FSPMI.
Baca juga:
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 14.45 WIB, ribuan butuh yang menaiki bus, mobil pribadi dan sepeda motor tiba di depan .
Massa aksi ini pun mengibarkan bendera FSPMI dan Partai Buruh. Massa juga menyerukan tuntutan yang ingin mereka sampaikan.
Di antaranya, terkait kasus penembakan terhadap 5 orang Indonesia (PMI) oleh Kepolisian di Malaysia beberapa waktu lalu.
Dalam tuntutannya, massa mendesak untuk pemerintah Malaysia mengadili dan memenjarakan polisi yang terlibat penembakan terhadap migran Indonesia. Dimana, salah satunya harus meninggal dunia akibat peristiwa itu.
“Adili dan penjarakan polisi Malaysia yang menembak mati
migran Indonesia,” seru massa aksi.
Massa juga menyerukan Ganyang Malaysia bebaskan migran Indonesia dan menuntut Menteri Perlindungan (P2MI) Abdul Kadir Karding beserta Wamen Christina Aryani untuk mundur dari jabatannya.
“Copot Menteri dan Wakil Menteri P2MI,” sambungnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal pun mendesak Menteri Perlindungan (P2MI) untuk segera bertindak menangani kasus penembakan tersebut.
Dia pun menyinggung Menteri Karding yang sibuk konferensi pers dan tampil di media, daripada bertindak dan melakukan sesuatu demi melindungi dan mengusut kasus penembakan tersebut.
“Kami beri waktu 3x24 jam untuk Menteri P2MI bertindak dan menjemput buruh migran yang masih dirawat untuk diberikan perlindungan dan mengusut kasus ini dengan pemerintah Malaysia,” kata Said Iqbal.
Baca juga:
Said pun memberikan ultimatum, jika hal itu tidak segera
dilakukan, pihaknya bersama massa
akan menduduki dan Kantor P2MI setiap hari.
Sementara, ratusan personil kepolisian terlihat telah berjaga di depan kedubes Malaysia.