Daftar Instansi Pemerintah yang Kena Pemangkasan Anggaran Besar-besaran
Kementerian Pekerjaan Umum sejauh ini terkena efisiensi anggaran paling besar mencapai Rp 81 triliun.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penghematan atau efisiensi anggaran mencapai Rp 306,69 triliun untuk menunjang program-program prioritas, termasuk makan bergizi gratis. Anggaran Kementerian/Lembaga dipangkas Rp 256,1 triliun, sedangkan transfer ke daerah dipangkas Rp 50,59 triliun.
Berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, efisiensi anggaran mencakup semua elemen pemerintahan, termasuk menteri, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepala Kepolisian Negara, Jaksa Agung, kepala lembaga pemerintah non-kementerian, pimpinan kesekretariatan lembaga negara, gubernur, serta bupati atau wali kota.
Efisiensi anggaran sejauh ini berdampak pada pembangunan IKN Nusantara, skema kerja Aparatur Sipil Negara atau ASN, hingga operasional gedung Kementerian/Lembaga seperti penggunaan listrik.
Daftar kementerian/lembaga yang kena pemangkasan besar-besaran:
1. Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Pekerjaan Umum menjadi salah satu paling terdampak efisiensi. Anggaran Kementerian PU dipangkas dari Rp 110,95 triliun menjadi Rp 29,57 triliun. Adapun anggaran belanja infrastruktur di Kementerian PU bahkan dipangkas lebih dari 75% menjadi Rp 22,3 triliun.
Salah satu dampaknya adalah pembangunan IKN yang anggarannya diblokir. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan IKN belum terealisasi. "Realisasi anggaran IKN sepertinya belum ada semua. Anggaran kita diblokir semua, jadi belum bisa tanya progres," ujarnya.
2. Kementerian Kesehatan
Anggaran Kementerian Kesehatan dipangkas Rp 19 triliun dari alokasi pagu anggaran pada 2025 Rp 105,7 triliun. Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan efisiensi anggaran di Kementerian Kesehatan tak akan berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat.
"Yang dipotong adalah semua yang berkaitan dengan meeting-meeting, perjalanan dinas, upacara-upacara, hari-hari perayaan, itu semua dipotong 50%, itu sudah kami potong," kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2).
Budi memastikan, program-program yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat tak terkena efisiensi, tetapi justru disesuaikan agar berjalan lancar. Salah satunya, program pemeriksaan kesehatan gratis.
3. Kementerian Keuangan
Anggaran Kementerian Keuangan dipangkas 23,23% atau Rp 12,36 triliun menjadi Rp 40,84 triliun dari pagu anggaran 2025. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memastikan, efisiensi anggaran yang dilakukan tidak berarti mengurangi kualitas kinerja. Langkah ini untuk menata kembali proses kerja agar lebih efektif.
Suahasil mengatakan, Kemenkeu punya komitmen kuat terhadap digitalisasi. Dengan pemanfaatan teknologi ini, menurutnya Kementerian tetap bisa menjalankan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas layanan. "Kami harus terus beradaptasi dengan sistem yang semakin canggih agar pekerjaan tetap berjalan optimal dengan jumlah sumber daya yang lebih efisien," ujar dia.
4. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ditetapkan melakukan efisiensi sebesar 23,95% atau sebesar Rp8,03 triliun, dari anggaran belanja awal sebesar Rp 33,5 triliun. Efisiensi anggaran dilakukan pada pembelian alat kantor, kegiatan serimonial, perjalanan dinas, hingga analisis dan kajian.
5. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dipangkas mencapai Rp 1,4 triliun atau lebih dari separuh alokasi pagu 2025 sebesar Rp 2,3 triliun. Meski demikian, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memastikan,efisiensi tak akan mengganggu program-program penting di Kemenpora seperti persiapan atlet menuju Asian games, Olimpiade dan kualifikasi piala dunia.
6. Kemenko Perekonomian
Anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dipangkas lebih dari setengah alokasi APBN 2025. “Terkait dengan efisiensi anggaran, kementerian Kemenko Perekonomian dipotong 52,5%,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (5/2).
Pagu anggaran Kemenko Perekonomian dalam APBN 2025 dipatok Rp 459,76 miliar, turun Rp 64,2 miliar atau 12,25% dibandigkan tahun lalu Rp 524,04 miliar. Dengan adanya pemangkasan tersebut, anggaran Kemenko Perekonomian hanya tersisa Rp 218 miliar pada tahun ini
Ia tak menjelaskan secara detail, apa saja pegeluaran yang dipangkas. Namun, ia tak menampik pemangkasan anggaran ini berdampak dalam penghematan penggunaan listrik di Kantor Kemenko Perekonomian. “Jadi untuk menunjukkan simbol bahwa kita dipotong memang lampu dimatikan. Supaya wartawan berasa,” ujar Airlangga.