Deflasi Melanda Jatim: Mojokerto Justru Alami Inflasi, Ini Penyebabnya!

Deflasi Melanda Jatim: Mojokerto Justru Alami Inflasi, Ini Penyebabnya!. ????Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat selama bulan Desember 2024, Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Deflasi Melanda Jatim: Mojokerto Justru Alami Inflasi, Ini Penyebabnya!

Mojokerto – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat selama bulan Desember 2024, Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Capaian ini berbanding terbalik dengan kondisi di tingkat nasional, provinsi serta kabupaten /kota Indeks Harga Konsumen (IHK) lainnya di Jawa Timur.

Kabupaten Mojokerto menjadi satu-satunya daerah yang mencatat inflasi sebesar 0,27 persen. Sebanyak 11 kabupaten/kota di Jawa Timur mengalami deflasi pada Januari 2025 lalu. Sumenep mencatat tingkat deflasi tertinggi sebesar 0,91 persen, diikuti Kota Surabaya 0,72 persen. Kota Kediri 0,70 persen, Kota Malang 0,60 persen.

Kota Probolinggo 0,41 persen, Jember 0,40 persen, Tulungagung 0,37 persen, Gresik 0,37 persen Kota Madiun 0,31 persen, Bojonegoro 0,24 persen dan Banyuwangi 0,04 persen. Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kabupaten Mojokerto pada bulan Januari 2025 adalah cabai rawit.

“Kenaikan inflasi yang terjadi di Kabupaten Mojokerto pada bulan Januari 2025 dipengaruhi oleh naiknya harga cabai rawit yang terjadi akibat faktor cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di beberapa area pertanaman,” ungkap Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, Rabu (5/2/2025).

Selain itu, lanjut Bambang, dampak angin kencang dan serangan hama yang mengakibatkan produksi atau pasokan ke masyarakat mengalami penurunan. Setidaknya terdapat dua kelompok komoditas yang memberikan andil inflasi yakni kelompok makanan, minuman, tembakau dan kelompok
transportasi.

“Komoditas yang mengalami penurunan harga rata-rata dari bulan lalu yaitu daging ayam ras, bawang merah, mainan anak, sabun detergen bubuk, jasa penitipan anak/daycare, daun bawang, dan alpukat. Sedangkan untuk komoditas penyumbang deflasi tertinggi di Kabupaten Mojokerto pada bulan Januari 2025 adalah daging ayam ras,” jelasnya.

Daging ayam ras pada bulan Januari 2025 di sejumlah pasar di Kabupaten Mojokerto terpantau mengalami penurunan harga. Secara umum, penurunan harga daging ayam ras diduga akibat produksi daging ayam yang tinggi tidak diimbangi dengan permintaan yang sebanding sehingga terjadi surplus pasokan yang menekan harga turun.

“IHK merupakan suatu indeks yang menghitung rata–rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa,” tegasnya. [tin/aje]