Dinsos Kota Kediri Dukung Sambango Berikan Pelatihan Keterampilan bagi Eks-ODGJ

Dinsos Kota Kediri Dukung Sambango Berikan Pelatihan Keterampilan bagi Eks-ODGJ. ????Meta Deskripsi: "Komunitas Sambango, dengan dukungan Dinsos Kota Kediri, menggelar pelatihan keterampilan bagi eks-ODGJ guna meningkatkan kemandirian dan mengurangi stigma. Simak selengkapnya di sini. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Dinsos Kota Kediri Dukung Sambango Berikan Pelatihan Keterampilan bagi Eks-ODGJ

Kediri (beritajatim.com) – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kediri mendukung inisiatif komunitas Sambango dalam memberikan pelatihan keterampilan bagi eks-ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Kota Kediri. Program ini berlangsung di sekretariat Sambango, Kelurahan Banjarmlati, sejak Selasa (11/2/2025) hingga Kamis (13/2/2025).

Kepala Dinsos Kota Kediri, Paulus Luhur Budi Prasetya, mengapresiasi program ini sebagai bagian dari inovasi pilar sosial, seperti TKSK, TRC Tagana, PKH, dan Karang Taruna.

Pelatihan untuk Kemandirian Eks-ODGJ

“Selama ini, setelah mereka tenang dengan pengobatan, bagi eks-ODGJ yang tidak memiliki aktivitas, berisiko untuk kambuh. Program dari komunitas Sambango ini sangat bagus, hadir memberikan solusi untuk membekali mereka dengan keterampilan,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti oleh lima peserta perempuan berusia 40-50 tahun dari tiga kecamatan di Kota Kediri. Mereka mendapatkan pelatihan pembuatan aksesoris seperti gelang dan tasbih dari manik-manik. Semua bahan pelatihan disediakan secara gratis untuk peserta.

Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan program ini adalah sulitnya mengumpulkan peserta karena kondisi mereka yang masih dalam tahap pemulihan. Selain itu, masalah transportasi juga menjadi kendala, terutama bagi peserta yang tinggal jauh. Untuk mengatasinya, relawan komunitas Sambango memfasilitasi penjemputan bagi peserta tersebut.

Mengurangi Stigma dan Meningkatkan Kemandirian

Ketua komunitas Sambango, Pipit Puji Rahayu, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mengurangi stigma dan meningkatkan kemandirian eks-ODGJ melalui keterampilan ekonomi.

“Respon peserta sangat baik, meskipun ada tantangan seperti penglihatan salah satu peserta yang kurang baik, sehingga perlu pendampingan lebih dalam pelatihan. Kami juga bekerja sama dengan Bu Ervina (pengrajin handikraf) untuk pemasaran hasil karya mereka,” katanya.

Menariknya, program ini didanai secara swadaya oleh sekitar 40 anggota komunitas Sambango. Namun, ke depan tidak menutup kemungkinan Sambango akan berdiri sebagai yayasan agar dapat terus berkembang dengan cakupan yang lebih luas.

“Pada 2025 ini, targetnya adalah memperluas cakupan pelatihan dan membantu eks-ODGJ meningkatkan ekonomi keluarga,” tutup Pipit.

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Sosial, jumlah ODGJ di Kota Kediri pada tahun 2024 mencapai 726 orang. Sebagian besar dari mereka berada dalam pengawasan keluarga. Dinsos terus memantau pengobatan rutin, termasuk suntik KB bagi pasien perempuan yang berisiko guna mencegah permasalahan sosial lebih lanjut. [nm/ian]