Gebrakan Trump Usai Dilantik: Hanya Akui 2 Gender, Keluar dari Perjanjian Iklim

Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS menandatangani perintah eksekutif menyangkut jenis kelamin, keluar dari Paris Agreement, serta kembali kepada kebijakan imigrasi yang keras

Gebrakan Trump Usai Dilantik: Hanya Akui 2 Gender, Keluar dari Perjanjian Iklim

resmi dilantik menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin (20/1) siang waktu Washington D.C atau Selasa (21/1) tengah malam waktu Indonesia.

Tak lama usai resmi menjabat, Trump menandatangani perintah eksekutif terbaru yang menegaskan Amerika Serikat hanya akan mengakui dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. 

Apa yang diputuskan Trump ini berkebalikan dengan upaya Presiden AS sebelumnya, Joe Biden yang memperluas keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).

"Minggu ini, saya juga akan mengakhiri kebijakan pemerintah yang mencoba merekayasa ras dan gender secara sosial ke dalam setiap aspek kehidupan publik dan pribadi," kata Trump dalam pidato pelantikannya seperti dikutip dari Reuters.

Trump juga bersumpah untuk menarik AS dari perjanjian iklim Paris, upaya paling penting di dunia untuk mengatasi kenaikan suhu. Pada 2017 lalu, saat dirinya pertama menjabat, keputusan itu telah dibuatnya.

Namun, saat Jow Biden menjabat di 2021, langkah itu dibatalkan. Untuk keluar secara resmi dari pakta itu, AS harus menunggu satu tahun.

Perjanjian Paris tak mengikat secara hukum, namun suatu perjanjian yang mendorong kerja sama global untuk membatasi penyebab pemanasan global.

Gebrakan lain yang dilakukan Trump yakni dengan menandatangani perintah menarik AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diumumkan resmi beberapa jam usai dirinya dilantik.

"Semua orang menipu Amerika Serikat. Itu tidak akan terjadi lagi," kata Trump.

Trump juga mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional serta berencana melanjutkan pengeboran minyak dan gas secara besar-besaran. Ia beralasan hal tersebut bisa membantu mengurangi harga energi di tingkat konsumen.

"Kami akan menurunkan harga, mengisi cadangan strategis kami hingga penuh, dan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia," ujarnya.

Ia juga melanjutkan pembatasan terhadap imigran serta menugaskan milter AS untuk membantu keamanan perbatasan. Selain itu, Trump akan membatasi kewarganegaraan bagi anak-anak yang lahir di AS.

"Sebagai panglima tertinggi, saya tidak memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi daripada mempertahankan negara kita dari ancaman dan invasi," kata dia.