Gus Yahya: Munas 2025 momentum NU "gaspol" sukseskan pembangunan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan Musyawarah Nasional ...
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan Musyawarah Nasional Alim Ulama (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) 2025 momentum bagi organisasi itu untuk "gaspol" menyukseskan pembangunan nasional.
"Tidak akan menunggu terlalu lama untuk segera berkonsolidasi dan berkontribusi dalam kerangka kerja pemerintah dengan visi Asta Cita," kata dia dalam Pembukaan Munas dan Konbes NU 2025 di Hotel Sultan Jakarta di Jakarta, Rabu.
Munas-Konbes NU 2025 yang digelar 5-7 Februari di Jakarta itu diikuti oleh 450 peserta yang terdiri atas unsur mustasyar, syuriyah, tanfidiziyah, a'wan PBNU, lembaga dan banom tingkat pusat, pengurus wilayah dan pengurus cabang, serta para kiai pesantren.
Setidaknya ada tiga kategori pembahasan dalam Munas Alim Ulama yang berkaitan dengan pembahasan masalah-masalah keagamaan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan).
Gus Yahya optimistis NU bisa bergerak cepat dalam melaksanakan berbagai agenda strategis organisasi yang juga berkontribusi dengan visi pemerintah saat ini, khususnya setelah melewati empat fase di masa kepengurusan yang penuh dengan tantangan.
"Semua telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Mulai dari fase konseptualisasi desain organisasi yang kembangkan, fase kampanye untuk menemukan model strategi implementasinya hingga fase keempat hari ini sebagai fase gaspol untuk melaksanakan agenda-agenda Nahdlatul Ulama," ujarnya.
Dengan begitu, ia berharap, ke depan seluruh jajaran pengurus, aktivis dan kader Nahdlatul Ulama bisa siap bekerja lebih keras demi mewujudkan cita-cita organisasi itu yang tentu selaras dengan arah pembangunan negeri.
Dalam kesempatan tersebut PBNU menandatangani kerja sama dengan Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri HAM RI Mugiyanto, Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadizily, Dirut Perum Bulog diwakili Direktur SDM dan Umum Sudarsono, dan Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana.
"Tidak ada lagi hambatan bagi NU untuk melangkah maju, bergerak dengan keberkahan yang telah dipancarkan oleh para muassis Nahdlatul Ulama," kata dia.
Turut hadir Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Imam Yahya Palavicini dari Italia, Charles Holland Tylor dari Amerika Serikat.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025