Hadiri AI Action Summit Paris, Menkomdigi Bahas Regulasi dan Masa Depan AI
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mewakili Presiden Prabowo Subianto menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Aksi Kecerdasan Buatan (AI) atau Artificial Intelligence Action Summit
![Hadiri AI Action Summit Paris, Menkomdigi Bahas Regulasi dan Masa Depan AI](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2025/01/13/2025_01_13-11_28_00_5426c9c5-d172-11ef-a48d-ff48b6e30e4b_960x640_thumb.jpg)
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mewakili Presiden Prabowo Subianto menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Aksi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence Action Summit (AIAS) yang berlangsung di Paris, Prancis pada 10-11 Februari 2025. Konferensi tersebut merupakan forum internasional yang mempertemukan perwakilan lebih dari 100 negara, termasuk kepala negara, menteri, CEO perusahaan, dan pimpinan organisasi internasional.
Menurut Meutya, kehadirannya dalam forum tersebut akan semakin memperluas peran Indonesia di kancah global. Apalagi menurut Meutya, AIAS bertujuan untuk mendorong diskusi dan langkah nyata terkait perkembangan dan tata kelola AI di tingkat global.
“Forum itu juga menjadi lanjutan dari AI Safety Summit yang digelar di Inggris pada November 2023 dan AI Seoul Summit (AISS) di Korea Selatan pada Mei 2024 lalu,” ujar Meutya dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu (9/2).
Sebelumnya Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan telah mengirimkan undangan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk hadir secara langsung pada AIAS, yang merupakan pertemuan tingkat tinggi para Kepala Negara. Selain menghadiri AIAS, Menkomdigi juga diminta oleh UNESCO untuk mempresentasikan metodologi penilaian kesiapan atau "readiness assessment method" pada acara sampingan (side event) yang akan digelar pada 10 Februari 2025.
Rangkaian acara AIAS dimulai pada 6 Februari 2025, dengan perjamuan peserta di Elysee Palace dan acara High Level Segment di Grand Palais. Selama beberapa hari, berbagai diskusi dan acara akan digelar, termasuk Science Day pada 6-7 Februari, Cultural Weekend pada 8-9 Februari, serta Diskusi Meja Bundar dan Jamuan Kepala Negara pada 10 Februari. Puncak acara akan dilanjutkan dengan Leaders Plenary dan Penutupan pada 11 Februari.
Peluang untuk terlibat dalam ekosistem AI global akan semakin terbuka apabila Indonesia memiliki regulasi yang tepat dalam pengembangan teknologi tersebut. Kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang optimal dalam penggunaan dan pengembangan AI.
Sebagai langkah awal, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) juga telah menginisiasi Dialog Kebijakan AI yang membahas tantangan serta potensinya di berbagai sektor seperti e-commerce, perbankan, kesehatan, pendidikan, hingga keberlanjutan. Sektor e-commerce Indonesia yang diproyeksikan mencapai USD150 miliar pada 2030 harus siap mengadopsi AI untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak.
Dengan pengaturan yang tepat, Menkomdigi meyakini Indonesia akan menjadi pemain utama dalam ekosistem teknologi AI global. Sebagai negara yang aktif berpartisipasi dalam forum internasional seperti AIAS, Indonesia dapat memastikan bahwa perkembangan teknologi ini berjalan seiring dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dunia, termasuk dalam hal regulasi dan pemanfaatannya.