Hamas Angkat Senjata Demi Gaza Vs Trump, Netanyahu Tuduh Mesir Biang Kerok, Turki Sebut Perang Besar

Hamas siap angkat senjata pertahankan Gaza jika diganggu AS, Israel dan Donald Trump, tuduhan Netanyahu ke Mesir sebagai biang kerok gagalnya relokasi

Hamas Angkat Senjata Demi Gaza Vs Trump, Netanyahu Tuduh Mesir Biang Kerok, Turki Sebut Perang Besar

TRIBUNNEWS.COM - Ketika Presiden Amerika Serikat (AS) sekali lagi bersikeras membeli tanah Gaza, mengecam pernyataannya dan mengatakan daerah kantong itu tidak untuk dijual.

Palestina tidak akan membiarkan tanah mereka diperdagangkan, kata kelompok itu, mengecam pernyataan yang disebut tidak masuk akal itu.

Pernyataan baru Trump menuai kecaman luas dari negara-negara Arab dan memunculkan kekhawatiran mengenai meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Reuters mengutip pernyataan presiden AS yang mengatakan berkomitmen membeli dan memiliki Gaza.

“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Kami mungkin akan memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain mungkin melakukannya, melalui dukungan kami. Namun, kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa tidak akan mundur.”

Ia juga mengatakan AS terbuka terhadap imigrasi sejumlah warga Palestina sesuai permintaan mereka berdasarkan kasus per kasus.

Namun seorang anggota biro politik , Ezaat El Rashq, mengecam pernyataan Trump tentang kepemilikan Gaza.

“Gaza bukanlah properti yang bisa dijual dan dibeli. Itu adalah bagian integral dari tanah Palestina dan rencana relokasi warga Palestina akan gagal.”

Sebelum ini, Trump mengungkap rencananya untuk membeli tanah dan merelokasi warga Palestina seiring kunjungan Perdana Menteri Israel Netanyahu ke AS baru-baru ini.

Dalam sambutannya, pemimpin Israel yang berkunjung mengatakan bahwa rakyat Palestina harus dipindahkan ke Arab Saudi.

Namun menteri luar negeri beberapa negara Arab, seperti Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Yordania dan Palestina memperingatkan dalam pernyataan bersama bahwa langkah seperti itu akan mengganggu stabilitas kawasan dan membuka jalan bagi perang baru.

Baca juga:

Arab Saudi dan Qatar mengecam pernyataan Netanyahu, dengan mengatakan warga Palestina di Gaza bukanlah migran.

Mereka meminta Israel mengosongkan tanah mereka, dengan menyebut rencana relokasi itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Netanyahu Tuduh Biang Kerok

Benjamin Netanyahu menuduh mencegah warga Palestina meninggalkan Gaza.