Hamas Rilis Poin Penting Perjanjian Gencatan Senjata, Warga Gaza Siap Kembali ke Utara
Hamas merilis poin penting perjanjian gencatan senjata yang menyebutkan waktu kembalinya pengungsi Gaza ke wilayah utara.
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menerbitkan ketentuan mengenai perjanjian -Hamas yang mengatur kembalinya para pengungsi ke Jalur utara.
Hamas meminta masyarakat di Jalur untuk meninjau poin-poin tersebut.
"Warga di Jalur akan diizinkan kembali ke utara setelah hari ke-7 perjanjian dan berakhirnya pertukaran tahanan pada Sabtu (25/1/2025)," kata dalam pernyataannya pada Kamis (23/1/2025).
"Pendudukan akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari poros Jalan Al-Rashid (Al-Bahr), para pengungsi internal akan diizinkan kembali ke utara tanpa membawa senjata, tanpa pemeriksaan melintasi perbatasan, dan bebas bergerak antara wilayah selatan dan utara Jalur ," lanjutnya.
Hamas menjelaskan, kendaraan dari semua jenis akan diizinkan kembali ke utara poros Netzarim setelah diperiksa.
Sedangkan pada hari ke-22 perjanjian , pejalan kaki yang mengungsi akan diizinkan kembali ke wilayah utara melalui jalan Salah al-Din tanpa pemeriksaan, seperti diberitakan Al Mayadeen.
Israel Segera Terima 4 Daftar Nama Tahanan
Media melaporkan sedang dalam proses menerima nama 3 tentara wanita dan seorang tahanan sipil di Jalur dari sebagai persiapan untuk pembebasan mereka pada Sabtu (25/1/2025).
Persiapan ini bersamaan dengan pembicaraan untuk memulai pengaturan peluncuran negosiasi mengenai tahap kedua dalam pelaksanaan perjanjian .
Sementara itu beberapa pejabat yakin akan mematuhi perjanjian pertukaran dan akan membebaskan para tahanan pada hari Sabtu.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan keempat tahanan wanita tersebut dijadwalkan akan diserahkan ke Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Sabtu sore, dan kemudian dipindahkan ke pasukan tentara Israel.
Baca juga:
Surat kabar melaporkan harapan bahwa Erbil Yehud akan menjadi warga sipil yang akan dibebaskan.
"Menurut perkiraan di , setidaknya 25 dari 33 orang yang diculik masih hidup," kata surat kabar itu.
Pada Minggu (19/1/2025), -Hamas melakukan pertukaran 3 wanita dengan 90 warga sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian .
Israel dan dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan dengan 120 tahanan .
Jumlah Korban di Jalur
Jumlah kematian warga meningkat menjadi lebih dari 46.916 jiwa dan 110.760 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (20/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan , dan 1.147 kematian di wilayah , dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, mulai menyerang Jalur setelah gerakan perlawanan , , meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian di pada 1948.
Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan di Jalur , setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait