Rupiah Diprediksi Menguat, Didorong Penurunan Risiko Kebijakan Trump

Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah bisa menguat kembali hari ini terhadap dolar AS.

Rupiah Diprediksi Menguat, Didorong Penurunan Risiko Kebijakan Trump

Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah bisa menguat kembali hari ini terhadap dolar AS. Hal ini dipicu ekspektasi pasar yang melihat adanya penurunan risiko dari kebijakan Presiden AS Donald Trump.

“Kemungkinan rupiah terapresiasi mendekati level Rp 16.250 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury, Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Rabu (22/1).

Dia menjelaskan, penguatan rupiah ini dipengaruhi dengan penurunan indeks dolar AS. Menurut Fikri, dolar AS melemah setelah menurunnya risiko kebijakan tarif yang akan diterapkan Trump.

Selain itu juga dipengaruhi dorongan pertumbuhan ekonomi di AS. Begitu juga dengan lelang surat utang negara (SUN) pada kemarin yang memperlihatkan kenaikan incoming bids.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.320 per dolar AS. Level ini menguat 23 poin atau 0,14% dari penutupan sebelumnya.

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah masih akan menguat hari ini.

“Rupiah diperkirakan masih akan menguat terhadap dolar AS oleh harapan kebijakan Trump yang keseluruhannya lebih lunak,” ujar Lukman.

Namun, Lukman mengatakan penguatan rupiah hari ini kemungkinan akan terbatas. Hal ini setelah pernyataan terbaru Trump yang mengungkapkan akan mempertimbangkan penerapan tarif impor untuk Cina sekitar 10%.

“Rupiah hari ini akan berada pada level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.350 per dolar AS,” ucap Lukman.