Hari ke-4 operasi, pasukan Israel intensifkan serangan di Tepi Barat

Pasukan Israel meningkatkan serangan di Jenin dan kamp pengungsi di dekat kota itu pada Jumat (24/1), hari ke-4 operasi ...

Hari ke-4 operasi, pasukan Israel intensifkan serangan di Tepi Barat

Ramallah, Palestina (ANTARA) - Pasukan Israel meningkatkan serangan di Jenin dan kamp pengungsi di dekat kota itu pada Jumat (24/1), hari ke-4 operasi militer terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa Israel mengerahkan pasukan tambahan ke kamp tersebut, yang memperburuk situasi karena memicu bentrokan. Suara-suara ledakan terdengar di seluruh kamp itu.

Sejak serangan dimulai, buldoser-buldoser Israel terus menghancurkan infrastruktur dan properti komersial di kamp itu.

Para saksi mengatakan rumah-rumah warga Palestina hancur dan banyak bangunan rata dengan tanah selama tiga hari terakhir.

Tentara Israel juga menahan puluhan warga Palestina dan memindahkan mereka ke tempat-tempat interogasi terdekat, menurut sumber-sumber setempat.

Operasi militer Israel yang telah memasuki hari ke-4 itu sedikitnya telah merenggut nyawa 12 orang dan melukai lebih dari 40 lainnya, menurut otoritas Palestina.

Pada Kamis, Wakil Gubernur Jenin, Mansour al-Saadi, memperingatkan kemungkinan adanya invasi Israel besar-besaran ke kamp pengungsi Jenin.

Media Israel melaporkan bahwa serangan terhadap Jenin merupakan langkah politik pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk menenangkan menteri keuangannya, Bezalel Smotrich, yang menentang gencatan senjata di Gaza.

Netanyahu dikabarkan menjanjikan serangan di Tepi Barat itu untuk mencegah Smotrich mengundurkan diri, yang bisa mengguncang pemerintahannya.

Ketegangan terus meningkat di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat akibat perang Israel di Jalur Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, perang itu telah menewaskan hampir 47.300 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.500 lainnya.

Di wilayah pendudukan Tepi Barat, sedikitnya 873 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.700 orang terluka akibat serangan rezim Zionis itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang disepakati Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari.

Pada Juli, Mahkamah Internasional menyatakan tindakan Israel yang menduduki wilayah Palestina selama puluhan tahun adalah ilegal. Mahkamah itu juga memerintahkan agar semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dikosongkan.

Sumber: Anadolu

Baca juga:
Baca juga:

Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025