Ingin Jebloskan Supriyani ke Penjara, Aipda WH Akan 'Diserang Balik' jika sang Guru Divonis Bebas

Kubu guru honorer Supriyani di Kabupaten Konawe Selatan ingin melaporkan balik Aipda WH.

Ingin Jebloskan Supriyani ke Penjara, Aipda WH Akan 'Diserang Balik' jika sang Guru Divonis Bebas

TRIBUNNEWS.COM - Kubu guru honorer di Kabupaten , (Sultra), ingin melaporkan balik Aipda WH yang sebelumnya melaporkan .

Pengacara , Andri Darmawan, mengatakan laporan balik itu bakal dilayangkan apabila kliennya nanti mendapat vonis bebas dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap D, anak Aipda WH. 

Adapun sidang putusan kasus akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo pada Senin (25/11/2024).

Supriyani sendiri sempat mendekam di dalam penjara sebelum penahannya ditangguhkan bulan lalu.

Andri berujar pihaknya bakal menempuh langkah hukum setelah merasa tidak ada bukti kuat bahwa guru itu menganiaya anak didiknya.

"Kita akan menempuh langkah-langkah lain untuk melaporkan kasus ini," kata Andri setelah sidang beberapa waktu lalu.

Supriyani dan pengacaranya, Andri Darmawan
Supriyani dan pengacaranya, Andri Darmawan (Apriliana Suriyanti/Tribun Sultra)

Menurut Andri, dalam kasus itu sudah menjadi korban dan dituding telah menganiaya anak Aipda WH, polisi di .

Padahal, kata Andri, berdasarkan keterangan saksi tidak ada bukti kuat bahwa telah melakukannya.

Oleh karena itu, menjadi korban oleh kesewenangan-wenangan aparat yang ingin menjebloskan dia ke penjara.

Peristiwa itu mempengaruhi kehidupan dan keluarganya. Dia harus menjalani proses hukum dari April hingga September.

"Intinya begitu ya, Ibu Supriyani ini sudah menderita, mulai dari bulan 4 suaminya tertekan tidak bisa bekerja. Ibu Supriyani juga tidak fokus, sempat juga ditahan," kata Andri.

Baca juga:

Andri mengatakan langkah hukum berupa laporan balik terhadap pihak-pihak yang ingin memidanakan itu akan menjadi pelajaran.

Tujuannya ialah supaya semua aparat penegak hukum tidak gampang mempermainkan kasus dengan memenjarakan masyarakat biasa.

Menurut Andri, dalam kasus ini bukan hanya korban dugaan rekayasa kasus oleh polisi di dan Aipda WH.