Investor Tunggu Pidato Pertama Trump saat Dilantik, Rupiah Diramal Konsolidasi

Rupiah diperkirakan bergerak terkonsolidasi pada perdagangan hari ini (20/1). Sebab, investor wait and see pidato pertama Donald Trump setelah dilantik menjadi Presiden Amerika.

Investor Tunggu Pidato Pertama Trump saat Dilantik, Rupiah Diramal Konsolidasi

diperkirakan bergerak terkonsolidasi pada perdagangan hari ini (20/1). Sebab, investor menunggu dan melihat alias wait and see pidato pertama Donald setelah dilantik menjadi Presiden Amerika pada 20 Januari waktu Amerika atau Selasa dini hari waktu Indonesia (21/1).

“investor cenderung wait and see mengantisipasi langkah-langkah Trump pada hari pertama sebagai Presiden AS,” kata Analis Doo Finansial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Senin (20/1).

Lukman memperkirakan rupiah berkonsolidasi, karena absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri. Lukman memproyeksikan rupiah berada pada level Rp 16.300 hingga Rp 16.450 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat ke level Rp 16.365 per dolar AS. Mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,09% dari penutupan sebelumnya.

Peneliti pasar uang Ariston Tjendra sepakat investor kemungkinan melakukan konsolidasi menantikan pidato Trump. Investor akan menunggu informasi tentang arah kebijakan ekonomi dan politik Trump yang akan disampaikan pada momen pelantikan.

Sementara itu, data produksi industri dan manufaktur Amerika pada Desember 2024 tumbuh 0,9% dan 0,6%. Pertumbuhan ini melebihi realisasi November 2024 masing-masing 0,2% dan 0,4%.

“Hasil ini mendorong penguatan indeks dolar AS pagi ini,” ujar Ariston. Ia mencatat pasar Amerika positif pagi ini.

Ia mencatat indeks dolar AS pada pagi ini berada di kisaran 109.33 atau meningkat dibandingkan Jumat di bawah 109.

Namun ia menilai rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS. “Peluang penguatan ke arah Rp 16.300 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke level Rp 16.400 per dolar AS,” ujar Ariston.

Nilai tukar di Asia Tenggara menguat terhadap dolar AS dan indeks saham utama seperti Nikkei Hangseng Kospi terlihat positif.

“Rupiah bisa mendapatkan imbas positif hari ini meskipun risiko pelemahan masih terbuka di kemudian hari. Pidato Trump yang provokatif mengenai tarif bisa mendorong pelemahan rupiah lagi besok,” ujar Ariston.

Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan rupiah sedikit melemah. “Rupiah akan berada pada level Rp 16.290 hingga Rp 16.490 per dolar AS,” kata dia.

Selain karena pelantikan Trump, hasil lelang sekuritas rupiah Bank Indonesia atau SRBI akhir pekan lalu akan mempengaruhi rupiah hari ini. Sebab, hasil Lelang SRBI ini mencerminkan kenaikan incoming bids dan penurunan weighted yield average winner.