Isu Reshuffle Menguat, Istana: Siapa pun yang Tak Seirama dengan Presiden Akan Dievaluasi
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan, menteri Kabinet Merah Putih yang tidak seirama dengan Presiden Prabowo akan dievaluasi.
![Isu Reshuffle Menguat, Istana: Siapa pun yang Tak Seirama dengan Presiden Akan Dievaluasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Hasan-Nasbi-9094.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan, siapa pun menteri di yang tidak seirama kebijakannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto akan dievaluasi.
Hal tersebut sekaligus menanggapi menguatnya wacana kabinet merah putih. Rencana ini sudah beberapa kali disinggung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan.
"Jadi ini peringatan yang berlaku umum. Siapapun itu yang tidak mau seirama gerak langkahnya bersama presiden, ya nanti akan mendapatkan evaluasi dari presiden," ujar Hasan di Kantornya, Jakarta, Minggu (7/2/2025).
Hasan menuturkan peringatan ini sudah beberapa kali disampaikan oleh Presiden Prabowo.
Karena itu, dia meminta jajaran kabinet merah putih untuk menyamakan langkahnya dengan kebijakan Prabowo.
"Saya rasa bukan peringatan pertama, Presiden sudah berapa kali menyampaikan hal ini kan. Yang tidak mau ikut ya silahkan diluar. Yang mau ikut, samakan gerak langkah keinginannya bersama presiden," jelasnya.
Namun begitu, kata Hasan, Presiden Prabowo yang dianggap paling tahu mengenai wacana kabinet merah putih tersebut. Sebaliknya, kabar yang beredar di media sosial hanya bersifat spekulatif.
"Yang paling tahu soal itu di republik ini hanya Pak Presiden. Jadi ini kan sepenuhnya kewenangan Pak Presiden. Jadi soal kapan waktunya, siapa orangnya itu betul-betul hanya presiden yang tahu," ungkapnya.
"Yang di luar ini kan cuman menerka-nerka aja. Kita juga tidak punya informasi yang cukup mengenai kapan itu akan dilaksanakan dan siapa orangnya kita tidak punya informasi soal itu. Itu betul-betul kewenangannya presiden," tutupnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto berbicara peluang adanya kabinet merah putih pasca lewat 100 hari pemerintahannya. Namun, ia tidak menjawab lugas mengenai hal tersebut.
Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menuntut pemerintah untuk bekerja dengan benar dan bersih. Karena itu, dirinya ingin menegakkan hal tersebut.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.
Baca juga:
Prabowo mengatakan dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," jelasnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tidak merinci apakah pernyataan tersebut menandakan adanya kabinet dalam waktu dekat. Dia hanya sempat mengeluarkan kelakar saat menutup pernyataannya.
"Mau lebih jelas lagi? hahaha," tukasnya.