Kamu Wajib Paham! Bakar Sampah Ternyata 350 Kali Lipat Lebih Bahaya dari Asap Rokok
Kamu Wajib Paham! Bakar Sampah Ternyata 350 Kali Lipat Lebih Bahaya dari Asap Rokok. ????Membakar sampah 350 kali lebih bahaya dari asap rokok dan melanggar hukum. Pelajari bahaya pembakaran sampah dan solusi bijak untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Membakar sampah masih menjadi praktik umum di Indonesia, terutama di pedesaan. Data menunjukkan bahwa 72% desa/kelurahan masih membuang sampah ke dalam lubang atau membakarnya.
Padahal, tindakan ini sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan, dan melanggar hukum, sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Pelaku bisa dikenakan denda atau pidana kurungan.
Bahaya Membakar Sampah
Mengapa membakar sampah begitu berbahaya? Dilansir dari Zero Waste Indonesia, berikut penjelasannya;
1. Mengandung Zat Beracun Berbahaya
Asap dari pembakaran sampah mengandung zat beracun yang 350 kali lebih berbahaya dibanding asap rokok. Orang yang menghirup asap ini berisiko tinggi terkena penyakit pernapasan seperti bronkitis hingga asma.
2. Merusak Lapisan Ozon
Pembakaran sampah menghasilkan gas berbahaya yang dapat menipiskan lapisan ozon. Akibatnya, suhu bumi terus meningkat, memicu perubahan iklim ekstrem.
3. Mencemari Udara
Sampah yang dibakar melepaskan racun ke udara, seperti karbon monoksida dan senyawa organik volatil. Racun ini dapat menyebabkan polusi udara yang membahayakan manusia dan ekosistem.
4. Menghasilkan Dioksin
Senyawa dioksin yang dihasilkan dari pembakaran sampah merupakan zat karsinogenik yang berpotensi memicu kanker. Bahkan, paparan kecil dioksin dapat menyebabkan kerusakan sistem imun dan gangguan hormon.
Solusi Bijak untuk Mengelola Sampah
Agar lebih ramah lingkungan dan sehat, berikut beberapa langkah pengelolaan sampah yang bisa diterapkan:
1. Reduce (Kurangi)
Kurangi penggunaan barang sekali pakai dan pilih produk dengan kemasan minimal. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
2. Reuse (Gunakan Ulang)
Manfaatkan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan, seperti botol kaca atau wadah plastik isi ulang.
3. Recycle (Daur Ulang)
Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, atau logam, untuk didaur ulang. Proses ini membantu mengurangi emisi karbon dan jejak lingkungan.
4. Buat Kompos
Sampah organik seperti sisa makanan atau daun dapat diolah menjadi pupuk kompos. Selain mengurangi limbah, cara ini juga bermanfaat untuk menyuburkan tanah.
5. Buang Sampah dengan Benar
Gunakan layanan pengelolaan sampah yang sesuai standar, seperti membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang telah disediakan.
Membakar sampah bukan solusi. Sebaliknya, tindakan ini hanya memperparah masalah kesehatan dan lingkungan. Dengan menerapkan pengelolaan sampah yang bijak, kita dapat menjaga bumi tetap lestari sekaligus melindungi generasi mendatang dari risiko kesehatan serius. (fyi/ian)